Rampung Jalani Uji Senjata, KRI I Gusti Ngurah Rai Siap Bertugas
Pembuatan KRI I Gusti Ngurah Rai membutuhkan waktu empat tahun dan telah diserahkan ke Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) pada November 2017, namun pemasangan sistem senjata dan pertahanan membutuhkan sekitar dua tahun, hingga Desember 2019.
Setidaknya ada lima sistem persenjataan tingkat tinggi yang melengkapi KRI I Gusti Ngurah Rai, yakni VL-MICA untuk pertahanan udara. Kemudian, Exocet untuk menyerang jarak jauh, sistem torpedo untuk mengantisipasi serangan kapal selam dan 35 mm rapid-fire cannon untuk merespon serangan udara dan laut.
Selain itu, kapal fregat ini juga dilengkapi dengan sistem elektromagnetik, yang mampu mengacaukan serangan musuh. Plus, modifikasi pada sistem operasional, sehingga KRI I Gusti Ngurah Rai mampu melakukan seluruh sistem persenjataan yang dipasang.
Kehadiran KRI I Gusti Ngurah Rai diharapkan mampu menambah kekuatan tempur TNI-AL, serta mampu mengcover pengawasan wilayah laut Indonesia yang luas.
Hal ini dimungkinkan, karena selain sistem persenjataan tingkat tinggi, fregat ini juga memiliki daya jelajah 5.000 Nautical Mile (NM) atau 9.260 Kilometer (Km).
(Baca: Jokowi Siapkan Aturan, Bakamla Akan Jadi Lembaga Paling Sakti di Laut )