Memahami Penyebab Banjir yang Selalu Melanda Jakarta

Sorta Tobing
27 Februari 2020, 16:34
banjir jakarta 2020, korban meninggal banjir jakarta, bmkg, bnpb
Twitter @TMCPoldaMetro
Banjir di Perempatan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Kerugian dari Banjir Jakarta

Banjir tentu saja menghasilkan konsekuensi bagi ibu kota. Aktivitas bisnis terhambat, begitu pula dengan sarana infrastruktur dan transportasi. Apa saja dampak negatif dari bencana banjir Jakarta?

1. Ekonomi

Banyak aktivitas ekonomi yang dipaksa terhenti selama bencana banjir terjadi. Sebagai contoh, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim 90% persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak oleh bencana banjir.

"Sekitar 90% lebih dunia usaha UMKM pasti terdampak. Tapi dampak ini akan tergantung dari berapa lama cuaca ekstrem ini berlangsung," kata Sandiaga di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Selasa (25/2).

Di level ekonomi makro, banjir dapat menganggu alur distribusi barang dan mengakibatkan penundaan penanaman komoditas pangan, sehingga menyebabkan kenaikan harga.

Sebagai contoh, pada Januari lalu, banjir membuat harga beras, cabai dan bawang merah mengalami kenaikan dan berujung pada kenaikan inflasi sebesar 0,39% secara bulanan dan 2,69% secara tahunan. Katadata.co.id sempat mencatat harga cabai sentuh 95 ribu per kilogram pada 3 Februari 2020.

2. Sarana dan Infrastruktur

Selain di bidang ekonomi, kerugian banjir juga menyasar sarana dan infrastruktur. Pada Selasa lalu dua perusahaan telekomunikasi, Telkomsel dan XL Axiata, harus mengandalkan pasokan energi cadangan untuk kelangsungan operasional menara Base Transceiver Station (BTS). Pasalnya, terjadi pemadaman listrik di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) yang terdampak banjir.

Di sektor sarana transportasi, seperti yang diberitakan oleh CNNIndonesia.com, hujan melumpuhkan lima koridor TransJakarta. Sebanyak dua di antaranya tergenang dan mengakibatkan banyak pengalihan rute.

(Baca: Miliaran Rupiah Hilang Karena Banjir Jakarta)

3. Kesehatan

Terakhir, banjir juga mendatangkan banyak potensi penyakit. Laman Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup memaparkan, banjir adalah momen dimana serangga penyebar penyakit marak bereproduksi.

Dengan kondisi seperti ini, kasus penyakit seperti malaria dan demam berdarah dengue akan sangat banyak, sampai pada titik endemik. “Sementara kondisi ekstrim lingkungan mempengaruhi daya tubuh manusia sehingga mudah sekali menjadi sakit,” tulis keterangan pada laman itu.

Dalam sejumlah kasus, warga yang sakit tidak mampu bertahan di tengah bencana banjir dan berujung pada timbulnya korban jiwa. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bencana banjir di awal tahun 2020 adalah banjir yang paling banyak menimbulkan korban jiwa.

Tercatat pada bulan Januari, terdapat sembilan korban meninggal yang terdiri atas tujuh orang dari Jakarta Timur, kemudian masing-masing satu orang di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Angka ini melebihi jumlah korban jiwa selama 2017 yang hanya enam orang.

(Baca: 502 BTS Mati Akibat Banjir, Telkomsel hingga Indosat Siapkan Genset)

Penulis: Nobertus Mario Baskoro (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...