Tiongkok Kritik Pemerintah soal Larangan Impor, Istana: Tidak Reaktif

Dimas Jarot Bayu
5 Februari 2020, 14:07
Dikritik Dubes Tiongkok soal Larangan Impor, Ini Jawaban Istana.
Arief Kamaludin|KATADATA
ilustrasi pegawai Bea Cukai di tengah tumpukan kontaner barang di Pelabuhan. Pihak Istana merespons atas kritik duta besar Tiongkok terkait kebijakan pelarangan sementara impor hewan hidup dan larangan penerbangan dari dan menuju Negeri Panda.

Pemerintah memutuskan sejumlah langkah guna mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia. Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman membantah Indonesia telah bertindak berlebihan dengan menutup penerbangan dari dan menuju Negeri Panda serta menghentikan sementara impor hewan hidup, sebagaimana yang dikritik duta besar Tiongkok.

Menurut Fadjroel, sikap Indonesia ini serupa dengan yang dilakukan oleh negara lain. Hal tersebut merupakan salah satu protokol kesehatan demi mengantisipasi dampak lanjutan dari penyebaran virus corona terus meluas ke luar Tiongkok.

"Tidak (overreaktif), karena tindakan Indonesia juga dilakukan oleh pemerintah negara lain," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2).

(Baca: Virus Corona Tekan Ekonomi Tiongkok, Dunia Waspadai Perlambatan Global)

Terlebih, pemerintah Indonesia dan Tiongkok tetap membangun kerja sama di sejumlah bidang lainnya. Selain itu, masih ada tujuh WNI yang berada di Hubei, Tiongkok saat ini.

Empat WNI diketahui menolak pulang ketika dievakuasi oleh pemerintah Indonesia. Sementara, tiga WNI lainnya tidak lolos persyaratan kesehatan untuk terbang ke Tanah Air karena sakit flu.

"Jadi tujuh WNI itu akan terus dipantau KBRI. Tidak ada seorang pun yang ditinggalkan dan kita akan terus pantau," katanya.

Adapun, dia memastikan bahwa penutupan penerbangan dan penghentian impor hewan hidup hanya sementara. Pemerintah Indonesia, akan mencabut keputusan tersebut setelah mendapat rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terkait virus corona.

"Hingga nanti saatnya akan dicabut oleh WHO terkait dengan merebaknya virus corona," kata Fadjroel.

(Baca: Cegah Penyebaran Corona, Impor Hewan Hidup Tiongkok Disetop Sementara)

Dikutip dari Antara, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian sebelumnya menyampaikan keberatan atas kebijakan penerbangan dan pelarangan impor hewan hidup pemerintah Indonesia.

Menurut Xiao, sikap pemerintah Indonesia itu bisa berdampak negatif, khususnya terhadap hubungan perdagangan kedua negara. Terlebih hingga saat ini, belum ada bukti bahwa virus corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor.

Oleh sebab itu, Xiao berharap agar Indonesia dapat menimbang saran dari WHO dan tidak mengambil tindakan yang dianggap dapat memberikan dampak negatif bagi hubungan kedua negara, terlebih mengingat Indonesia dan Tiongkok merupakan tetangga dan sahabat yang memiliki hubungan baik.

(Baca: Maskapai Mulai Setop Penerbangan dari dan Menuju Tiongkok)

Virus corona telah menewaskan 427 orang hingga Selasa (4/2). Epidemi tersebut telah menyebar ke 25 negara dan menginfeksi lebih dari 20 ribu orang sejak terdeteksi akhir 2019 lalu.

Meski demikian, pasien yang sembuh dari infeksi virus corona juga semakin banyak. Berdasarkan data monitor virus corona di Kantor Staf Presiden (KSP), jumlah orang yang sembuh dari infeksi corona mencapai 718 orang per Selasa kemarin.

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...