Pertamina Siap Produksi B100, Tapi Minta DMO Kelapa Sawit

Image title
29 Januari 2020, 20:00
pertamina, biodiesel, b100, kelapa sawit, dmo
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. Pertamina siap untuk memproduksi B100 namun butuh dukungan DMO industri kelapa sawit dan perpajakan.

Menurut Nicke dengan mandatori B20 negara dapat melakukan penghematan sebesar Rp 43,8 triliun pada tahun lalu dan diproyeksi meningkat menjadi Rp 63,4 triliun pada tahun ini. Selain itu mandatori B20 juga berdampak bagi keberlangsungan aspek lingkungan dengan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 9,91 juta ton di tahun lalu.

“Bagi pertamina ini penurunan impor dari volume dan angka. Dari volume, impor turun drastis dari 15,2 juta barel di 2018 menjadi 820 ribu barel di 2019, nilainya dari US$ 1,4 miliar menjadi US$ 54 juta. Ini beri kontribusi terhadap current account deficit,” ujar Nicke.

Selain itu, untuk mendukung berjalannya program B100, Pertamina juga meminta dukungan terkait perpajakan. Alasannya, proses produksi biodiesel tidak sepenuhnya dilakukan di kilang. Nicke menyebutkan, pajak dikenakan ketika minyak sawit diolah menjadi FAME, dan juga ketika FAME lanjut diolah kembali.

"Kalau nanti B100 tidak akan lagi kena pajak-pajak karena semua (proses) di kilang. Tapi kalau masih di luar kilang, masih kena pajak-pajak, jadi butuh support," kata Nicke.

(Baca: Luhut Proyeksikan Program Biodiesel Hanya B50, Tak Sampai Target B100)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...