Helmy Yahya, Sang Raja Kuis yang Tak Lagi Jadi Bos TVRI
(Baca: Menkominfo Johnny Plate Minta Kisruh TVRI Diselesaikan Secara Internal)
Dilarang Tantowi saat Ditawari Jabatan di TVRI
Ketika Helmy diminta untuk menjadi direksi di TVRI, Tantowi sempat melarangnya. Kisah ini diceritakan Helmy dalam APA Fest 2019 yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), November 2019. Ia memiliki pertimbangan lain yang menjadi alasannya menerima tantangan tersebut. "Saya dibesarkan di televisi. Ini adalah kesempatan saya untuk membalas apa yang sudah diberikan industri televisi kepada saya," ujar Helmy dalam video yang diunggah IAI.
Pada 29 November 2017, Helmy Yahya dilantik sebagai Direktur Utama TVRI periode 2017-2022. Sejak menjabat sebagai Dirut TVRI, Helmy berusaha membuat TVRI kembali diminati publik. Hal tersebut dapat dilihat melalui bertambahnya konten-konten bertema milenial.
“Setiap malam ada siaran langsung musik, kecuali hari Sabtu. Kami punya Taman Buaya Music Club untuk semua genre musik dan semua usia," kata Helmy, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 20 Februari 2018.
Selain itu, Helmy juga menjadikan bulan Maret sebagai bulan film bagi TVRI. Menurutnya, konsep itu lahir dari kerja sama antara TVRI dengan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang) Nasional.
"Film-film pendek yang dibuat oleh anak muda akan dikonteskan oleh Pusbang Film bekerja sama dengan TVRI. Bulan film dan hari musik,” kata Helmy, seperti dikutip dari Kompas.com (15/2/2019).
Stasiun televisi pertama di Indonesia itu juga kerap menayangkan siaran langsung beragam olahraga, seperti turnamen bulutangkis, hingga pertandingan multievent sekelas Asian Games 2018 dan SEA Games 2019. Namun, karier Helmy di TVRI akhirnya harus berhenti karena berlarut-larutnya perselisihan dengan Dewas TVRI.
Reporter : Destya Galuh Ramadhani (Magang)