Pertamina-Aramco Tak Sepakat, Pengembangan Kilang Cilacap Diundur Lagi

Image title
12 Desember 2019, 20:44
Pertamina, kilang Cilacap, Saudi Aramco
Katadata
Ilustrasi, kilang Cilacap. Pertamina dan Saudi Aramco tak kunjung menyepakati rencana pengembangan kilang Cilacap.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Pertamina dapat menggarap proyek kilang Cilacap tanpa Saudi Aramco. Apalagi negosiasi antara Pertamina dan perusahaan Arab Saudi itu tak kunjung mencapai kata sepakat.

“Bisa saja (Pertamina) jalan sendiri kalau tidak ketemu angka (valuasinya,” kata Luhut di kantornya, Jumat (15/11) malam.

Pertamina memproyeksi investasi proyek kilang Cilacap mencapai US$ 5 miliar. Dengan investasi tersebut, kapasitas kilang Cilacap diharapkan meningkat dari 348 ribu barel per hari menjadi 400 ribu barel per hari. Adapun spesifikasi produk, mencakup Euro V, petrokimia dasar (basic petrochemical), dan Group II Base Oil untuk pelumas.

Pertamina dan Aramco sebenarnya telah membentuk perusahaan patungan sejak 22 Desember 2016 untuk proyek tersebut. Pertamina memegang saham sebesar 55% dan Saudi Aramco sebesar 45%. Kala itu, Pertamina dan Aramco menargetkan proyek RDMP Cilacap bisa dimulai pada 2021.

Namun, hingga kini, proyek kilang Cilacap tak kunjung dibangun karena tak ada kesepakatan terkait valuasi dan spin off aset. Di sisi lain, Aramco justru begitu gencar berinvestasi kilang di negara lain, seperti Tiongkok dan Malaysia.

(Baca: Bos Pertamina Ingin Tawarkan Skema Baru Proyek Cilacap ke Saudi Aramco)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...