OPEC Siap Perpanjang Penurunan Produksi, Harga Minyak Terkerek Naik
Selain itu, faktor pendukung lainnya adalah kabar bahwa Tiongkok siap berusaha menyelesaikan perjanjian dagang dengan Amerika Serikat. Laporan dari Wall Street Journal, pemerintah Tiongkok telah mengundang negosiator perdagangan utama AS.
Namun kekhawatiran tetap muncul lantaran Presiden AS Donald Trump diperkirakan menandatangani dua Rancangan Undang-undang untuk mendukung protes di Hong Kong. Pasar mengkhawatirkan langkah terbaru AS akan menimbulkan kemarahan Tiongkok.
“Pasar mulai gelisah, kita bisa melihat jatuhnya (gagal) pembicaraan seperti Mei lalu terulang,” kata analis pasar senior OANDA yakni Edward Moya.
(Baca: Sempat Anjlok Karena Pasokan Berlebih, Harga Minyak Naik Tipis)
Dalam laporan South China Morning Post menyebut AS dapart menunda tarif impor dari Tiongkok jika kesepakatan tak tercapai 15 Desember mendatang.