Harga Minyak Sempat Turun 1% Seiring Prospek Pasokan Naik dari Iran
Namun, harapan akan terkereknya harga minyak muncul setelah Trump menyatakan keyakinannya bahwa Tiongkok tulus menyelesaikan perselisihan dagang. Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He, yang memimpin perundingan dengan Washington, mengatakan Beijing bersedia negosiasi dengan "tenang".
Harga minyak telah turun sekitar 20% dari level tertinggi 2019 yang dicapai pada April lalu. Ini karena kekhawatiran bahwa perang dagang AS-Tiongkok akan mengganggu ekonomi global, dan mengurangi permintaan minyak.
(Baca: Redam Ketegangan, Tiongkok Ingin Resolusi Damai Perang Dagang )
Yang terkini, pekan lalu, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan akan mengenakan tarif tambahan 5% atau 10% pada total 5.078 produk yang berasal dari Amerika Serikat. Ini termasuk minyak mentah, produk pertanian dan pesawat kecil. Sebagai balasan, Trump memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk mencari cara untuk menutup operasinya di Tiongkok dan membuat produk di kampung halamannya.
Adapun saat berita ini ditulis, harga minyak kembali naik. Minyak berjangka Brent berada di posisi US$ 58,96 per barel, naik 0,44% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Sedangkan minyak berjangka WTI berada di posisi US$ 53,97, naik 0,62%.