Kementerian ESDM Menilai Transisi Produksi Blok Rokan Berjalan Lambat

Image title
17 Agustus 2019, 21:25
kementerian esdm, pertamina, chevron, blok rokan
Katadata
Ilustrasi, blok migas. Kementerian ESDM menilai keputusan Pertamina dan Chevron terkait transisi Blok Rokan berjalan lambat.

Padahal jika Chevron menerapkan teknologi EOR kimia sebelum 2021, biaya investasi yang dikeluarkan Chevron akan diganti dengan menggunakan cost recovery. Namun apabila Pertamina yang mengerjakan hal tersebut setelah 2021, perusahaan plat merah itu akan menggunakan skema gross split.

"Nah masa transisi ini mereka sudah menjajaki apa yang mesti mereka lakukan. Pertamina Hulu Rokan sudah menuju ke sana. Siapa yang bayar itu business to business. Pembahasannya cukup lama," kata Djoko.

Sebelumnya, Pertamina menyatakan akan mengebor satu sumur di Blok Rokan pada tahun depan. Rencana tersebut sudah disepakati dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang saat ini menjadi operator Blok Rokan.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan pengeboran dilakukan untuk mempertahankan produksi dan meningkatkan cadangan migas di blok tersebut. "Pengeboran dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dari reservoir," kata Dharmanwan saat ditemui di Jakarta pada Rabu lalu.

(Baca: Pertamina Akan Mengebor Satu Sumur di Blok Rokan Tahun Depan)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...