Harga Minyak Melonjak Pasca AS Tunda Kebijakan Tarif Impor Tiongkok

Image title
14 Agustus 2019, 09:18
harga minyak, amerika serikat, tiongkok
Chevron
Ilustradi, penambangan minyak. Harga minyak melonjak hampir 5% pada Rabu (14/8).

"Kemungkinan Amerika Serikat dan Tiongkok dapat mencapai pembicaraan perdagangan, meningkatkan harapan bahwa mereka mungkin benar-benar bisa menyepakati beberapa hal. Itulah mengapa kita melihat kenaikan harga yang besar ini," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/8).

Sebelum pengumuman AS tentang penundaan tarif, Brent masih diperdagangkan sekitar 20% di bawah harga tertinggi tahun ini pada April lalu. Para analis menilai, kenaikan harga minyak bukan hanya didukung redanya tensi perang dagang AS-Tiongkok, tetapi juga adanya sentimen positif dari data persediaan minyak mentah AS yang diproyeksi menurun pada pekan lalu dan adanya keyakinan Arab Saudi akan tetap berkomitmen memangkas produksi minyaknya.

Arab Saudi, pemimpin de facto Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), menyatakan akan mempertahankan ekspor minyak mentahnya di bawah 7 juta barel per hari (bph) pada Agustus dan September untuk membantu menurunkan persediaan minyak global. OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, telah sepakat untuk memotong produksi minyak hingga 1,2 juta barel per hari pada tahun ini.

(Baca: OPEC Perpanjang Pemangkasan Produksi, Harga Minyak Terkerek )

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...