Fatar Yani, Praktisi Kawakan Migas di Kursi Wakil Kepala SKK Migas

Image title
12 Agustus 2019, 19:20
skk migas
Indonesian Petroleum Association (IPA)
Fatar Yani dilantik sebagai Wakil Kepala SKK Migas pada Senin (12/8). Fatar telah berkecimpung di industri hulu migas sejak 30 tahun lalu.

Hingga akhir tahun ini, Fatar memproyeksi lifting minyak hanya sekitar 96-97 persen dari target APBN atau sekitar 750 ribu barel per hari (BOPD). Salah satu penyebabnya adalah kebocoran migas dari sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ). 

Sumur YYA-1 seharusnya mulai produksi pada September 2019. Namun sejak 12 Juli lalu justru terjadi kebocoran gas yang diikuti semburan minyak dari sumur tersebut. Sumur YYA-1 pun akan ditutup secara permanen sehingga tidak bisa diproduksi tahun ini.

"Tapi kami optimis kejar terus, korek saja dimana yang bisa, seperti BanyuUrip kan bisa digenjot juga,"ujar Fatar saat ditemui usai acara pelantikan di Gedung Kementerian ESDM, Senin (12/8).

Sedangkan lifting gas juga diproyeksi akan turun karena ada pengurangan produksi LNG hingga 11 kargo. Salah satu penyebabnya karena harga LNG yang jatuh di pasar internasional.  

Untuk mengejar lifting gas, Fatar ingin mengupayakan integrasi antara produksi, pengembangan, hingga komersial gas bumi. Sebab, produksi gas baru bumi bisa dilakukan jika sudah ada pembelinya. 

Sedangkan ketika sudah ada Gas Sale Agreement (GSA) saja, pembeli bisa tidak menyerap gas tersebut. Seperti produksi gas dari proyek Wasambo, Sengkang, Simenggaris, dan Sonoro. "Makanya saya di bagian operasi tidak banyak bisa masuk ke situ, sekarang saya bisa lihatlah,"katanya.

(Baca: SKK Migas Persoalkan Realisasi Lifting Rendah Akibat Investasi Lambat)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...