Andi Arief: Kekalahan Prabowo-Sandiaga Bukan Salah Demokrat dan SBY
(Baca: Pernyataan SBY dan Potensi Retak Koalisi Prabowo-Sandiaga)
"Pelajaran buat semua yang akan ikut capres dan cawapres, agar memperhatikan survei sebagai alat bantu kemenangan. Punya uang banyak, namun survei tidak berpeluang dalam level Pilpres jangan memaksakan diri," kata Andi.
Dalam cuitannya, Andi sempat menyebut soal adanya "hal yang tidak pantas saya kemukakan" tentang alasan Prabowo memaksakan Sandiaga sebagai wakilnya. Namun, ia tidak membahas lebih jauh. Yang jelas, menurut dia, Demokrat, SBY, dan AHY sudah menunjukkan jalan menang, namun ditolak Prabowo.
Andi juga sempat menyinggung isu penyelenggara Pemilu dan aparat tidak netral. Menurut Andi, Prabowo sempat menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini berbeda, karena profesional dan netral.
(Baca: Harus Buktikan Dalil, Peluang Prabowo-Sandiaga Menang di MK Kecil)
Bahkan, menurut dia, Prabowo sempat menyatakan tak perlu khawatir dengan KPU saat ini. "Itu kalimat dari mulut Pak Prabowo," ucapnya.
Adapun berdasarkan perhitungan KPU, Jokowi-Ma’ruf Amin keluar sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan raihan 85.607.362 suara atau 55,50%. Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tercatat memperoleh suara sebesar 68.650.239 atau 44,50%.