DPP PAN: Komitmen PAN dengan Prabowo Hanya Sampai Pilpres 2019

Image title
29 April 2019, 15:59
PAN, Pilpres 2019
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) dan Wakil Ketua DPP PAN Bara Hasibuan (kanan) memberikan keterangan di DPP PAN, Jakarta, Jumat (30/12).

Peluang Besar PAN Bergabung Dengan Jokowi

Sebelumnya pada hari Rabu (24/4), beberapa elit politik menemui Jokowi usai presiden melantik Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. Beberapa elite politik yang berbicang-bincang dengan Jokowi antara lain, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, serta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Perbincangan antara Jokowi dengan para elite politik ini terlihat berjalan santai dan akrab. Meski demikian, sesekali mereka memperlihatkan raut muka serius ketika berbincang. Saat ditanya wartawan, Zulkifli mengatakan salah satu yang dibahas dalam perbincangan tersebut terkait Pemilu 2019.

(Baca: Berbincang dengan Jokowi, Elite Politik Keluhkan Durasi Pemilu 2019)

Namun, spekulasi yang beredar bertemunya Zulkifli dengan Jokowi banyak dibaca sebagai sinyal PAN akan merapatkan barisan ke kubu Jokowi. Padahal Pilpres 2019 belum benar-benar selesai, dengan proses real count yang masih terus berjalan hingga rekapitulasi akhir suara 22 Mei mendatang.

Mengutip Antara, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiatri menilai PAN berpeluang besar bergabung dengan pemerintahan Jokowi periode kedua. Menurut Aisah isyarat bergabungnya PAN ke kubu Jokowi terlihat pada pertemuan Zulkifli dengan Jokowi.

Ia menilai  Zulkifli sendiri sangat paham konsekuensi dari pertemuan tersebut, tetapi justru Zulkifli seolah nampak ingin melihat respon dari kedua kubu. Menurutnya, dengan berinisiatif untuk bertemu dan sekadar berbincang-bincang dengan Jokowi, Zulkifli melakukan dua hal, yakni 'testing the water' kubu Prabowo-Sandiaga dan kubu pendukung Jokowi.

Ia menambahkan, Zulkifli agaknya sadar bahwa bergabung dengan Jokowi memberikan keuntungan tersendiri, karena kontrak politik hanya akan berlaku selama lima tahun ke depan. "Tahun 2024 peta politik akan berubah total jika Jokowi menang di 2019 karena tidak mungkin kembali maju pada 2024," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...