Jonan Resmikan Proyek Infrastruktur Kelistrikan di NTB
Secara umum, distribusi sistem kelistrikan wilayah NTT terbagi menjadi dua, yakni sistem Kupang dan sistem NTT isolated. Sistem Kupang per 7 April 2019 memiliki daya mampu netto 122,22 MW dan beban puncak 86,50 MW dengan cadangan sebesar 25,72 MW. Sedangkan sistem NTT isolated mempunyai daya mampu netto 82,13 MW, beban puncak 70,66 MW dan cadangan 11,47 MW.
Selain itu meresmikan beberapa infrastruktur listrik yang beroperasi, Jonan juga meresmikan pencanangan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal off-grid, dengan kapasitas 2.920 kilowatt per peak (kWp). PLTS tersebut tersebar di 11 lokasi di Provinsi NTT.
Tujuan pembangunan PLTS ini adalah untuk memperluas akses listrik bagi 3.308 rumah tangga, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari instalasi tenaga listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Harapan kami sistem kelistrikan khususnya di Labuan Bajo terus dijaga, mengingat wilayah ini menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi orang," ujar Jonan.
Hingga akhir bulan Maret 2019, rasio elektrifikasi NTT tercatat sekitar 71%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, Provinsi NTT memiliki jumlah rumah tangga sebanyak 1.168.785 rumah tangga dengan rincian, rumah tangga berlistrik PLN sebesar 658.739 (56,47%), rumah tangga berlistrik Non PLN 163.076 (14,02%) serta rumah tangga berlistrik Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebesar 4.293 (0,37%).
Sementara itu, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi NTT sebesar 90% pada tahun 2019 dengan jumlah rumah tangga NTT sebesar 1.181.391 sesuai data proyeksi BPS.