PLTU Lontar Unit 4 Rampung September, Kapasitas Total Jadi 1.260 MW
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar unit empat di Banten, Jawa Barat bisa beroperasi secara komersial (Commercial on Date/COD) pada September mendatang. Saat ini, progres pembangunannya telah mencapai 87,86%.
Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto W.S. mengatakan pada bulan ini telah dilakukan uji coba boiler untuk mengonversikan batu bara menjadi uap. "Sudah ada turbin untuk mengonversikan energi kinetik. Boiler juga sudah diuji coba bulan ini," ujarnya di Banten, Jumat (29/3).
Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas 315 megawatt (MW), dengan nilai investasi sebesar Rp 6 triliun. Sebelumnya, PLTU Lontar unit satu, dua, dan tiga telah rampung dan beroperasi dengan kapasitas yang sama yaitu masing-masing sebesar 315 MW atau total 945 MW.
(Baca: PLTU Batang 2.000 MW Rampung 60%, Ditargetkan Beroperasi pada 2020)
PLTU Lontar dibangun oleh perusahaan konsorsium yaitu Sumitomo Corporation, Black & Veatch dan Satyamitra Surya Perkasa di atas lahan seluas 11 hektare (ha). Pembangunan PLTU Lontar ini bertujuan untuk memperkuat pasokan listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Hary menjelaskan batu bara yang digunakan PLTU Lontar adalah batu bara berkalori rendah (low rank coal) yang tidak bisa diekspor. Kebutuhan batu bara untuk operasional PLTU Lontar unit empat sebesar 1,5 ton per tahun yang dipasok dari Kalimantan.
(Baca: Untuk Biayai Belanja Modal 2019, PLN Cari Utang Rp 50 Triliun)
Meski pembangkit ini menggunakan batu bara kalori rendah, tapi dia menegaskan, pengelolaannya menggunakan teknologi super critical yang lebih ramah lingkungan. Proyek ini pun dinilai berdampak positif bagi perekonomian Banten dan sekitarnya.
Hary memaparkan, tenaga kerja yang diserap dalam proyek ini mencapai 2 ribu tenaga kerja dalam negeri dan 40 tenaga kerja asing. "Multipier effect secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitar," kata dia.
(Baca: Total 3.800 MW Proyek Pembangkit Listrik Dapat Beroperasi Tahun Ini)
Adapun dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah, wilayah Jawa bagian barat mendapatkan kewajiban untuk membangun 5.700 MW. Sejauh ini, 52% di antaranya telah memasuki masa konstruksi.