Kalla Dukung Boikot Produk Eropa jika Ada Diskriminasi Sawit

Ameidyo Daud Nasution
22 Maret 2019, 17:20
Menurut Kalla, ada 15 juta orang bekerja di industri sawit. Boikot komoditas ini di Uni Eropa bakal memukul penjualan sawit Indonesia berkurang.
Katadata | Arief Kamaludin
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)

Ide boikot ini awalnya dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Penyebabnya, kebijakan diskriminasi sawit Uni Eropa yang dianggap bisa menjadi permasalahan yang sangat serius bagi Indonesia. "Kita negara besar, memiliki kedaulatan yang tidak bisa diganggu oleh siapa pun," kata Luhut beberapa hari lalu.

(Baca: Dampak Anti Sawit Eropa, Gapki: Perlu Alternatif Pasar Ekspor)

Sebelumnya, Komisi Uni Eropa yang mengeluarkan komoditas minyak kelapa sawit sebagai bahan baku biofuel berdasarkan rancangan Arahan Energi Terbarukan (Renewable Energy Directive/ REDII) dan dituangkan dalam regulasi turunan (delegated act). Saat ini rancangan tersebut tinggal menunggu persetujuan Parlemen Eropa.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend mengatakan ada kaitan antara kelapa sawit dan tingkat deforestasi tinggi periode 2008-2015. Dia menjelaskan dari data yang diterimanya, 45 persen dari ekspansi kelapa sawit terjadi di daerah dengan cadangan karbon tinggi.

(Baca: Indonesia Tolak Keputusan Uni-Eropa Terkait Aturan Anti-Sawit)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...