Badan Energi: Isu Geopolitik Mengkhawatirkan Pasar Minyak Dunia

Muchamad Nafi
12 Maret 2019, 11:53
Ladang Minyak
Chevron
Lapangan Minyak. IEA berekspektasi terhadap pasar energi selama lima tahun ke depan yang mencakup implikasi bagi ekonomi dan geopolitik global.

Pernyataan Menteri Energi Arab Saudi Khalid al Falih ditengarai yang memicu kenaikan tersebut. Khalid mengatakan negara-negara produsen minyak yang dipimpin oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) kemungkinan tak akan menghentikan pemangkasan minyak sebelum Juni.

Ia beralasan, terlalu dini untuk mengubah pakta pembatasan produksi minyak oleh OPEC sebelum pertemuan Juni nanti. “Saudi terus melakukan pendekatan proaktif untuk membuat keseimbangan penawaran dan permintaan lebih baik,” kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston, seperti dikutip Reuters Selasa (12/3). Dengan demikian, pasar minyak diyakini terdorong oleh pengurangan pasokan oleh negara-negara OPEC+ yang sepakat memangkas pasokan 1,2 juta barel per hari sejak awal 2019.

Harga Minyak Mentah Indonesia Juga Naik

Di dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rilisnya awal bulan lalu menyebutkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) naik pada Januari 2019 menjadi US$ 56,55 dari posisi Desember 2018 sebesar US$ 54,81 per barel. Kenaikan juga terjadi pada harga minyak nasional Sumatera Light Crude (SLC) menjadi US$ 57,46 per barel. SLC naik US$ 1,83 per barel dari bulan Desember mencapai US$ 55,63.

Pergerakannya seperti terlihat dari grafik Databoks berikut ini:

Tim harga minyak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan peningkatan harga ICP dan SLC tersebut sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Januari 2019 dibandingkan bulan sebelumnya.

(Baca: Produksi Dunia Berkurang, Harga Minyak Indonesia Februari Naik 8,4%)

Kenaikan harga minyak mentah dunia ini dipengaruhi laporan OPEC yang mencatat penurunan produksi minyak dari negara-negara OPEC maupun Non-OPEC sebesar 1,27 juta barel per hari (bph) yang berlaku sejak Januari 2019. Selain itu, ada penurunan pasokan minyak mentah global pada bulan Desember 2018 sebesar 350 ribu barel per hari.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...