Penjualan Batu Bara Adaro Meningkat Ditopang Pasar Ekspor

Image title
12 Februari 2019, 08:54
Tambang Batu Bara
Donang Wahyu|KATADATA
Pertambangan Batu Bara. Pada awal 2018, harga dan penjualan batu bara meningkat, namun di semester dua mulai turun untuk kalori di bawah 5.500.

Namun, permintaan terhadap impor batu bara di Asia Tenggara -salah satu pusat pertumbuhan pasar batu bara termal dan seaborne global- naik 17 % dari periode 2017, menjadi 79 juta ton pada 2018. Permintaan ini paling banyak berasal dari Malaysia, Fillipina, Thailand, dan Vietnam. Malaysia merupakan importir terbesar mencapai 34 juta ton.

(Baca juga: Emas Hitam Mahakam dalam Bidikan KPK)

Melihat perkembanga tersebut, Adapun menargetkan produksi pada tahun ini 54-56 juta ton, dengan nisbah kupas 4,56 kali. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) operasional diperkirakan US$ 1-1,2 miliar. Sedangkan belanja modalnya US$ 450-600 juta.

Harga Batu Bara Acuan Sempat Turun

Penurunan harga batu bara sejak semester kedua tadi masih cukup terasa di awal tahun ini. Harga batu bara acuan (HBA) periode Februari 2019 melemah 0,7 % dari bulan sebelmnya. Salah satu penyebabnya adalah turunnya permintaan.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan HBA Februari 2019 hanya US$ 91,80 per ton. Padahal, pada Januari 2019 bisa mencapai US$ 92,41 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan penurunan permintaan terjadi untuk Tiongkok dan India. Kedua negara tersebut masih mengkonsumsi batu bara hasil produksi setempat. “Tiongkok masih memanfaatkan produksi dalam negeri, India masih memiliki cadangan,” kata Agung, kepada Katadata.co.id, Senin (4/2).

Pembatasan impor dari Tiongkok juga menjadi salah satu faktor HBA menurun. Kebijakan ini membuat pasokan batu bara melimpah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...