Terbelahnya Suara Pendukung Empat Partai untuk Pilpres 2019

Dimas Jarot Bayu
24 Januari 2019, 08:37
Debat Capres I 2019
Arief Kamaludin | Katadata
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saling serang dalam debat perdana Pilpres 2019. Dalam segmen kedua, Jokowi dan Prabowo saling menimpali mengenai isu penegakan hukum.

(Baca: Basis Pendukung Jokowi-Ma'ruf di Sumatera, Jabar, dan Banten Terbelah)

Terpengaruh Banyak Faktor

Rizka mengatakan, pembelahan pendukung ini terjadi karena mereka masih kesulitan mengidentifikasi diferensiasi ideologi antarpartai. Pasalnya, ideologi partai-partai yang ada di Indonesia terlihat serupa.

Selain itu, belum terlihat adanya keselarasan antara ideologi partai dengan kebijakan calon yang diusungnya. Alhasil, para pendukung pun memilih paslon hanya berdasarkan kedekatan, pemahaman, dan kesukaan terhadap calon.

Lebih lanjut, Rizka juga menilai pembelahan dukungan ini juga terjadi karena faktor lingkungan sosial. Pilihan masyarakat cenderung serupa di satu wilayah yang sama. Ada pula faktor politik identitas yang menggerakkan pilihan masyarakat di suatu wilayah dengan basis agama kuat. "Ada faktor lingkungan sosial, faktor demografis tadi," kata Rizka.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate menilai pembelahan dukungan di PPP dan Hanura karena belum selesainya konflik internal di dua partai tersebut. Alhasil, mesin kedua partai tersebut sempat tidak optimal untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Sementara itu, Politisi Demokrat Roy Suryo menilai pendukung partainya masih belum solid memilih Prabowo-Sandiaga karena sejak awal bermain politik dua kaki. Demokrat membolehkan para kader dan simpatisannya menentukan pilihan pasangan calon pada Pilpres 2019.

Hal tersebut ditujukan agar Demokrat dapat lebih fokus memenangkan Pileg. "Memang sejak awal di Demokrat itu sempat disampaikan kita memberikan kebebasan pada anggota Partai Demokrat untuk menentukan pilihannya," kata Roy.

Meski demikian, Roy mengklaim keterbelahan pendukung Demokrat dari Prabowo-Sandiaga saat ini semakin kecil. Ini karena Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mulai ikut mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga di berbagai wilayah.

Indikator Politik sebelumnya mengadakan survei pada 16-26 Desember 2018 dengan melibatkan 1.220 responden. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling. Tingkat kesalahan alias margin of error dalam survei ini +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Kontrol kualitas dilakukan terhadap 20% sampel.

(Baca: Debat Perdana Pilpres 2019 Dinilai Antiklimaks)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...