Fenomena Nurhadi-Aldo dan Potensi Meningkatnya Golput di Pilpres 2019

Dimas Jarot Bayu
10 Januari 2019, 19:06
Persiapan Pilpres 2019 di KPU
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

Indikator Politik pun memproyeksikan potensi pemilih golput ke depannya paling sedikit mencapai 20%. Angka ini didapatkan dari jumlah orang yang telah memutuskan golput ditambah mereka yang belum menentukan pilihan (undecided voters).

Survei Indikator Politik mencatat jumlah undecided voters saat ini mencapai 9,2%. Angka ini juga diperkirakan bertambah dari kontribusi massa yang masih bisa berubah pilihan (swing voters) sekitar 14%.

"Itu bisa membesarkan (jumlah) mereka yang tidak mau berpartisipasi dalam Pemilu," kata Gun Gun.

Titik krusial dari jumlah partisipasi pemilih bakal ditentukan dari debat Pilpres 2019. Jika setelah lima kali debat Pilpres 2019 tak memunculkan isu-isu substantif, dia memprediksi angka golput akan membesar.

Hal berbeda akan terjadi jika debat Pilpres 2019 membuat dinamika politik lebih beradu gagasan dan menarik minat publik. "Itu bisa saja kemudian orang bergerak ke TPS," kata Gun Gun.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengakui jika kehadiran Nurhadi-Aldo berpotensi membuat angka golput membesar. Hal tersebut bisa terjadi jika konten-konten Nurhadi-Aldo bernada negatif dan menyerang.

Sejauh ini, Arief menilai konten-konten yang dibawakan Nurhadi-Aldo masih positif. Dengan pembawaan yang ringan dan santai, Arief menilai Nurhadi-Aldo dapat meredakan ketegangan politik dan membuat nuansa Pemilu yang menyenangkan.

"Makanya saya ingin berikan pesan, dia harus menuliskan hal-hal yang positif. Tetapi kalau dia menuliskan hal negatif, itu bisa berdampak negatif," kata Arief.

(Baca: Efektif Gaet Swing Voters, Debat Miliki Efek Dongkrak Elektabilitas)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...