Dituding Terima Modus Janji oleh Demokrat, Ketua KPU: Kami Independen

Dimas Jarot Bayu
2 Januari 2019, 17:16
Ketua KPU Arief Budiman
Antara
Ketua KPU Arief Budiman dalam diskusi "Pemilih Berdaulat, Negara Kuat" di Jakarta.

Ini bukan pertama kalinya Partai Demokrat berselisih dengan KPU. September lalu, Partai Demokrat melayangkan protes kepada KPU atas pelanggaran yang terjadi dalam Deklarasi Kampanye Pemilu Damai, Minggu 23 September 2018. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, dalam acara tersebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melakukan aksi walk out.

"Baru kira-kira 5 menit ikut defile, beliau (SBY) turun dan walk out meninggalkan barisan," kata Hinca seperti dikutip Kompas.com. Pasalnya, SBY melihat banyak sekali aturan main yang dilanggar, tak sesuai dengan kesepakatan awal. Salah satu yang dikeluhkan SBY adalah provokasi dari pendukung petahana Joko Widodo.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyatakan, KPU justru memperlakukan SBY dengan istimewa dalam Deklarasi Kampanye Pemilu Damai tersebut. Misalnya, mobil SBY ditempatkan di urutan ketiga setelah mobil karnaval pasangan calon nomor urut 01 dan 02. Padahal, jika diurutkan berdasarkan nomor urut partai, seharusnya Partai Demokrat ada di urutan ke-14.

KPU tidak mengetahui soal ungkapan provokatif yang dimaksud oleh SBY dan Partai Demokrat. Jika yang dimaksud adalah ungkapan "Jokowi dua periode" dari para pendukungnya, hal itu boleh saja dilakukan karena masa kampanye telah dimulai. "Makanya, soal provokasi tanyalah Pak SBY. Sebab, kami dari KPU juga masih tidak paham ungkapan provokatif itu yang seperti apa," ujarnya.

(Baca: Ira Koesno Akan Jadi Moderator Debat Pertama Capres-Cawapres 2019)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...