Tiongkok Kurangi Permintaan, Pengusaha Batu Bara Terpukul

Image title
13 Desember 2018, 07:16
Tambang Batu Bara
Donang Wahyu|KATADATA

Selama ini, Indonesia mengirim sekitar 30 % dari total produksi batu bara ke Tiongkok. Menghadapi masalah ini, APBI pun meminta pemerintah Tiongkok tetap memprioritaskan komoditas batu bara dari Indonesia. Hal itu disampaikan dalam sebuah konferensi impor batu bara di Tiongkok pada minggu lalu.

Selain mengurangi permintaan, pembatasan impor dari Tiongkok juga menjadi salah satu faktor harga batu bara acuan (HBA) menurun seiring pasokan yang melipah. HBA periode Desember 2018 sesuai Keputusan Kementerian ESDM Nomor 1410 K/30/MEM/2018 turun 5,5 % dari bulan lalu menjadi US$ 92,51 per ton. Ini merupakan level terendah dalam enam bulan terakhir.

(Baca: Harga Batu Bara Desember Turun ke Level Terendah Enam Bulan Terakhir)

Jika dihitung sejak awal tahun, HBA Januari sebesar US$ 95,45 per ton. Lalu, naik pada Februari mencapai US$ 100,69. Sebulan kemudian turun US$ 94,75 per ton. Kemudian, periode April US$ 101,86 per ton. Setelah itu turun lagi ke level terendah pada Mei.

Harga batu bara mulai bangkit pada periode Juni hingga US$ 100,69 per ton. Harga ini kemudian menanjak menjadi US$ 104,65 per ton pada Juli. Agustus juga masih naik US$ 107,83 per ton. Namun, September turun jadi US$ 104,81 per ton. Penurunan harga berlangsung hingga Oktober mencapai US$ 100,89 per ton. Lalu, pada November tinggal US$ 97,90 per ton.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...