Tujuh Fakta Penyelenggaraan Sidang IMF-Bank Dunia Bukan Hura-Hura

Desy Setyowati
9 Oktober 2018, 05:30
IMF-WB Meeting
ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri), Menkominfo Rudiantara (kedua kiri) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) menghadiri pertemuan dengan media di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10). Sri Mulyani mengatakan pertemuan yang dihadiri ratusan negara tersebut akan membahas isu-isu yang memiliki korelasi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia ke depannya.

Fakta keempat, disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengatakan, sidang tahunan ini membahas terkait pembiayaan infrastruktur. Setidaknya ada sekitar 20 proyek infrastruktur yang bakal dibiayai, nilainya sebesar US$ 27 miliar atau setara Rp 400 triliun.

Kelima, pertemuan ini mengkaji seputar pembiayaan dan penanganan bencana alam di Indonesia. Apalagi, Indonesia baru saja menghadapi bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Beberapa negara peserta sidang, yakni Chili, Kolombia, Peru, dan Meksiko membuat obligasi untuk probabilita gempa bumi.

Indonesia ingin mempelajari langkah negara-negara tersebut dalam menghadapi bencana. "Saya mau mempelajari itu dari Maroko yang memiliki asuransi untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan perumahan dalam menghadapi potensi gempa bumi," kata Sri Mulyani.

Keenam, menkeu memastikan Indonesia tak lantas menambah utang dari IMF semata-mata hanya karena menjadi tuan rumah sidang tahunan. Sebab, IMF hanya akan memberi utang kepada negara yang tengah mengalami krisis pembayaran. "Ekonomi Indonesia dalam kondisi baik. Terjadi penyesuaian, tetapi tidak berarti krisis. Kami tidak meminjam (kepada) IMF," ujar dia.

Terakhir, sidang tahunan ini akan menghasilkan berbagai kebijakan. Pertemuan ini membahas berbagai isu mengenai infrastruktur, perkembangan ekonomi dunia terkini, hingga teknologi. Dari sisi teknologi, misalnya, forum ini bakal menghasilkan 12 pokok bahasan terkait financial technology (fintech).

Secara keseluruhan, terdapat 34.223 orang yang mendaftar hadir pada sidang tahunan ini. Sebanyak 14.003 di antaranya merupakan peserta dari negara lain. Lalu, sebanyak 22.220 orang di antaranya merupakan pengusaha hingga bankir yang bakal melakukan pendekatan (pitching) terkait kerja sama. "Maroko, mereka sangat melihat Indonesia sebagai contoh. Kalau rugi, tanya ke mereka kok mau (mengajukan diri) menjadi tuan rumah (2021 nanti)?" ujarnya.

(Baca: Lagarde Puji Persiapan Rapat Tahunan IMF-Bank Dunia)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...