CSIS sebut Masalah Ekonomi sebagai Ujian Terbesar Jokowi di 2019

Yuliawati
Oleh Yuliawati - Dimas Jarot Bayu
12 September 2017, 17:18
Jokowi BEI
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan dialog dengan pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7).

Selain merekam kesulitan utama yang dirasakan masyarakat, survei CSIS mencatat pandangan ekonomi masa sekarang dengan lima tahun lalu. (Lihat: SMRC: 69% Masyarakat Puas Terhadap Jalannya Demokrasi)

Sebagian besar responden yakni 42,2% menyatakan kondisi perekonomian keluarga saat ini tak mengalami perubahan dibanding lima tahun yang lalu. Sebanyak 37,5% menyatakan perkenomian keluarga membaik dan sisanya 20,3% menyatakan memburuk dibandingkan lima tahun lalu.

Direktur Eksekutif CSIS, Philips J Vermonte, menyatakan meskipun masyarakat relatif melihat kehidupan ekonominya tidak mengalami perubahan yang signifikan, mereka masih memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi-Kalla.

(Baca: Usulan Pembekuan KPK, Jokowi: Saya Tidak akan Biarkan KPK Dilemahkan)

"Kepercayaan membuat dukungan masyarakat masih tinggi. Trust yang belum berubah, masih menjadi kekuatan utama dari pemerintahan Jokowi-JK," kata Philips.

Namun, Philips mengingatkan, modal kepercayaan saja tak cukup dalam menghadapi Pilpres 2019. "Sebagai inkumben harus menaikkan tingkat elektabilitas," kata dia.

Selain menyoroti kondisi kehidupan ekonomi keluarga, survei CSIS menanyakana mengenai kondisi perekonomian Indonesia dibanding lima tahun yang lalu. Paling banyak responden atau 41,7% menyatakan perekonomian sekarang lebih baik dibandingkan lima tahun lalu. Sementara sebanyak 35,9% mengatakan tak ada perubahan, dan 22,1% menyatakan buruk.

Adapun sebagian besar responden atau 70,9% menyatakan kondisi pembangunan Indonesia baik dibanding lima tahun yang lalu. Sebanyak 19,8% mengatakan tak ada perubahan, dan sisanya 8,6% menyatakan buruk.

Secara umum tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla pada 2017 mencapai 68,3% atau naik tipis 1,8% dibandingkan 2016. Sementara elektabilitas terhadap Jokowi mencapai 50,9% atau mengalami kenaikan sekitar 9% dari tahun sebelumnya.

Survei CSIS melibatkan 1.000 orang responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia pada 23-30 Agustus 2017. Survei dalam bentuk wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur. Margin of error survei ini sebesar +/-3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...