Surati Jokowi, Jonan Minta Dukungan Kembangkan Mobil Listrik

Anggita Rezki Amelia
11 Juli 2017, 14:57
Mobil Listrik BMW
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Corporate Communication Specialist BMW Group Indonesia Ismail Ashlan mengisi bahan bakar listrik mobil BMW i8 Protonic Red Edition yang merupakan edisi terbatas disela penyerahan mobil tersebut kepada pelanggan di Jakarta, Kamis (20/4). BMW i8 dirancang

Selain mengejar target pengembangan energi baru terbarukan, program mobil listrik ini juga bisa memberikan dampak positif lainnya bagi negara. Pertama, menurunkan ketergantungan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini konsumsinya terus meningkat.

Kedua, upaya ini dapat membuat lingkungan menjadi bersih. Selain itu juga  menjadi solusi terkait komitmen pemerintah untuk menurunkan efek rumah kaca sesuai perjanjian iklim Paris. "Ini menurut saya ya," kata Rida.

Sebelum Indonesia, sebenarnya ada beberapa negara lain yang beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik. Salah satunya adalah Prancis yang akan melarang  kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel tahun 2040 nanti.

Prancis bukan satu-satunya negara yang melarang mobil bertenaga bakar bensin dan diesel. Belanda dan Norwegia sebelumnya ingin menyingkirkan kendaraan jenis tersebut  tahun 2025. Sementara Jerman dan India mengumumkan rencana serupa akan diterapkan tahun 2030.

(Baca: Mulai 2040, Perancis Larang Kendaraan Pakai Bensin dan Diesel)

Beberapa perusahaan otomotif juga beralih memproduksi mobil listrik. Salah satunya adalah Volvo, perusahaan mobil asal Swedia, yang ingin sepenuhnya menjadi produsen mobil listrik pada 2019.

Porsche, perusahaan asal Jerman juga menargetkan pada 2023 harus bisa memasarkan mobil listrik 50% dari total penjualan. Bahkan BMW juga sudah membuka diler pertama di Indonesia yang melayani penjualan mobil listrik. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...