Indonesia Kekurangan Insinyur, Jokowi Minta Optimalkan LPDP

Ameidyo Daud Nasution
8 Februari 2017, 07:00
Jokowi
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo berpidato dalam pertemuan awal tahun pelaku industri jasa keuangan 2017 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1).

Selain itu, bidang studi yang disponsori juga harus sesuai arah pembangunan Indonesia di masa depan seperti maritim, energi, pangan sampai ekonomi kreatif.

Jokowi menyatakan, kualifikasi pendidikan tinggi Indonesia hanya 7,2 persen dari keseluruhan angkatan kerja. Padahal Negara maju yang tergabung dalam Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) sudah mencapai 40,3 persen.

Ia mencontohkan, rasio insinyur Indonesia saat ini hanya 2.671 orang per sejuta penduduk. Angka ini kalah jauh dari Negara maju seperti Korea Selatan yang rasio insinyurnya mencapai 25.309 orang per satu juta penduduk.

(Baca juga:  Jokowi: Pasar Tradisional Akan Hilang Diganti Toko Online)

Bahkan, dibandingkan sesama Negara berkembang di Asia Tenggara pun rasio insinyur Indonesia terbilang rendah. Malaysia misalnya, memiliki rasio 3.333 orang per sejuta penduduk dan Vietnam dengan jumlah 9.037 per satu juta penduduk.  "Makanya optimalisasi ini sangat penting," kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...