Pemerintah Tegaskan Chevron Bukan Jual Aset Panas Bumi

Miftah Ardhian
25 November 2016, 12:29
Chevron
Agung Samosir|KATADATA

Hal ini disebabkan oleh WKP tersebut yang telah beroperasi secara baik dan maksimal. Kontraktor yang baru hanya akan mendapatkan pendapatan atau opportunity revenue, bukan asetnya.

Yunus mengatakan hingga saat ini memang sudah ada lima perusahaan yang berminat untuk mengakusisi saham yang ditawarkan Chevron tersebut. Kelima perusaahan tersebut yakni PT Pertamina, PT Star Energy, PT Medco Power Indonesia, Mitsui and Co. Ltd, dan Marubeni Corporation.

Menurutnya, sipa pun perusahaan yang berani untuk mengajukan penawaran paling tinggi akan terpilih menjadi pemenangnya. Chevron pun bisa membatalkan lelang, jika tidak menemukan harga yang cocok dari lima perusahaan yang sudah mengajukan penawaran. Rencananya keputusan mengenai hasil lelang ini diumumkan pada bulan depan, atau paling lambat Januari 2017.

(Baca: Gaet Investor, Pemerintah Pangkas Izin Energi Terbarukan)

Dia juga menjelaskan penjualan saham panas bumi Chevron ini tidak berkaitan atau sepaket dengan wilayak kerja Chevron lainnya yang ada di Filipina. "Kan Chevron yang di sini, dengan yang ada di Filipina juga berbeda," ujarnya. Chevron melepas dua aset itu, kata Yunus, karena ingin berfokus pada sektor minyak dan gas bumi.

WKP Salak memiliki kapasitas listrik 377 MW yang dipasok ke enam unit pembangkit listrik. Sedangkan WKP Darajat  berkapasitas 270 Megawatt (MW). Kedua aset panas bumi Chevron itu ditaksir berkisar US$ 3 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...