Pembangunan Terminal Regasifikasi Pertamina di Banten Molor

Miftah Ardhian
7 Oktober 2016, 18:45
pipa gas Pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA

Seharusnya, kata Didik, kepastian pembangunan proyek ini sudah bisa diputuskan pada pertengahan tahun 2016. Karena masih adanya isu-isu internal dalam konsorsium, hingga kini keputusan tersebut belum juga disepakati. Namun, dia tidak menyebutkan apa saja isu yang masih menjadi perdebatan tersebut.

Didik mengaku masih optimistis keempat perusahaan dalam konsorsium bisa menyelesaikan perdebatan dan segera memutuskan pembangunan proyek infrastruktur gas ini. Meski keputusan tersebut bisa disepakati dalam waktu dekat, tetap saja proyek ini tidak akan bisa selesai pada 2019.

(Baca: Dapat Pasokan, Badak NGL Batal Setop Satu Fasilitas Pengolahan)

Masing-masing anggota tak akan bisa memaksakan untuk mengebut pengerjaan proyek selesai sesuai target. Hal ini akan menyebabkan biaya pembangunan yang dikeluarkan membengkak. Paling ideal memang proyek ini selesai dan mulai mengalirkan gas pada 2020.

Dalam konsorsium ini Pertamina memiliki saham minoritas. Alasannya, Pertamina akan lebih fokus pada penggunaan fasilitas ini untuk membawa gas yang dimilikinya dari tambang gas menggunakan kapal Pertamina menuju terminal LNG ini. Kemudian hasilnya baru dijual.

"Seperti tukang jahit lah. Kita bawa bahan tolong jahitkan. Setelah jadi pakaian, nah saya angkut lagi buat dijual," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...