Cina Incar Investasi Sektor Listrik dan Smelter di Indonesia

Anggita Rezki Amelia
24 Agustus 2016, 19:18
PLTU Suralaya
Arief Kamaludin|KATADATA

Selain itu, ada beberapa perusahaan asal Cina yang kerap membangun smelter ingin masuk ke Indonesia. Salah satunya, membangun smelter bermitra dengan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertambangan, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan PT Inalum.

Pembangunan smelter itu melalui pembentukan anak usaha patungan bernama PT Inalum Antam Alumina. Dalam pembangunan smelter, anak usaha ini akan menggandeng mitra dari Cina untuk membantu pendanaannya. Sementara Inalum dan Antam tetap akan memegang mayoritas saham. 

Smelter itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2019, dengan kapasitas sebesar 2 juta ton grade alumina per tahun. Namun, pembangunannya akan dilakukan secara bertahap, yang pada tahap pertama sebesar 1 juta ton per tahun. 

Sebagai informasi, sebenarnya total pembangunan smelter hingga tahun ini mencapai 27 unit. Smelter tersebut terdiri dari delapan smelter nikel, dua smelter bauksit, satu smelter mangan, 11 smelter zircon, satu smelter timbal dan seng, dua smelter kaolin, serta dua smelter zeolit. (Baca: Pemerintah Baru akan Hitung Kebutuhan Smelter di Dalam Negeri)

Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Gatot Ariyono, hanya ada empat smelter yang akan dibangun tahun ini. Namun, yang menunjukkan perkembangan pesat proses pembangunannya hanya dua smelter. Sedangkan dua smelter lainnya masih belum mencatatkan perkembangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...