Kisruh Blok Masela, Tangga Arcandra Menuju Kabinet

Arnold Sirait
Oleh Arnold Sirait - Muchamad Nafi
27 Juli 2016, 13:27
Kabinet Baru
Katadata

Dua menteri saling mempertahankan argumennya. Sudirman sepakat dengan rekomendasi SKK Migas yang memilih pembangunan kilang di laut (FLNG), sebagaimana usul Inpex, lantaran dinilai paling ekonomis. Di sisi lain, Rizal berkeras menolak dengan mengajukan skema kilang di darat (OLNG) sebagai pilihan terbaik karena dianggap memberi dampak berantai lebih baik.

Sekitar awal 2016, Candra akhirnya mempresentasikan pandangannya ke SKK Migas. Hal yang sama disampaikan ke Presiden Jokowi. Sumber Katadata menyebutkan akses utamanya menuju istana melalui Kantor Staf Presiden. Sumber lain menyatakan juga didorong oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Di hadapan Presiden, Candra membedah potensi Blok Masela. Ia memaparkan opsi kilang di laut (offshore) dan di darat (onshore). Dia pun membandingkan Masela dengan proyek serupa seperti lapangan gas di Arun, Bontang, dan Bintulu di Malaysia.

“Dengan paparan itu, Pak Lurah tertarik sekali,” katanya. Pak Lurah yang ia maksud adalah Presiden Joko Widodo. Pada 23 Maret lalu, Jokowi akhirnya memutuskan pengembangan Blok Masela menggunakan skema kilang di darat. (Baca: Jokowi Putuskan Skema Pengembangan Blok Masela di Darat).

Menurutnya, yang juga membuat Candra dipertimbangkan yakni menilik kiprahnya selama ini di sektor migas. Di dunia professional, Candra pernah berkarir sebagai Asisten Peneliti Offshore Technology Research Center pada 1997 - 2001. Di 2000, dia juga menjadi Technical Advisor Noble Denton. Setelah itu, pada 2001 hingga 2006, Candra menjadi Peneliti Technip Offshore.

Tak hanya itu, Candra juga pernah menjadi Hydronynamics Lead Floa Tec LLC selama setahun pada 2006, lalu Principal dan Presiden Asia Pasific AGR Deepwater Development System periode 2007 hingga 2009. Pada 2009 sampai 2013, dia berkarir di Principal Horton Wison Deepwater. Saat ini menjabat Presiden Petroneering sejak 2013.

Candra juga tercatat sebagai konsultan Pertamina Hulu Energi di Blok ONWJ. Pria berdarah Minang ini memiliki hak paten untuk teknologi McT (Multi Column TLP) Floating Platform yang rencananya akan digunakan di Lapangan L-Parigi. (Lihat pula: Sri Mulyani Masuk Kabinet, Bursa Saham dan Rupiah Menguat).

Seabrek pengalaman di sektor migas juga diperolehnya dalam Product Development, Wave Basin Model Testing, Offshore Field Measurement, Deepwater Platform Design andAnalysis, FPSO Analysis, dan Shallow Water Platform Design andAnalysis (Buoyant Tower). Selain itu, juga dalam Mooring Design and Analysis, Riser Design andAnalysis, Naval Architecture, Hydrodynamics, Software Development, AssetIntegrity Management, Wave Energy, Offshore Drilling.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...