Subsidi Dipotong Rp 500, Harga Solar Tak Naik Hingga September
Bila subsidi Solar jadi dipangkas Rp 500 per liter, PT Pertamina menjamin tidak akan menaikkan harga bahan bakar itu sampai September mendatang. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan berbagai kalkulasi telah dilakukan dalam mengambil kebijakan ini.
Misalnya, Pertamina menghitung kembali harga acuan Mean Of Platts Singapore (MOPS) untuk menentukan harga Solar pada Desember 2016. “Intinya, sampai September kami tidak akan menaikkan harga,” kata Dwi usai pencatatan perdana saham PT Sillo Maritime Perdana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 17 Juni 2016.
Menurut Dwi, memang ada kemungkinan Pertamina merugi apabila tidak menaikkan harga. Untuk itu Pertamina akan mengandalkan subsidi silang yang akan menambal kerugian dari selisih harga Solar. Taktik ini dilakukan juga dalam penjualan Premium yang merugi lalu ditutup dari sisi lainnya. (Baca: Tiga Alasan Pemerintah Hendak Cabut Subsidi Solar).
Saat ini, kata Dwi, Pertamina akan mendukung pemerintah dalam melakukam efisiensi. Karenanya, dia berharap ada pergeseran subsidi kepada pihak yang lebih tepat. “Kami juga melihat bagaimana kebutuhan pembiayaan yang diperlukan pemerintah,” kata Dwi.
(Baca: BPK Minta Pertamina Setor Keuntungan Solar Subsidi Rp 3,1 T ke Negara)
Sebenarnya, pernyataan Dwi cukup berbeda dengan informasi yang disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I.G.N. Wiratmaja Puja. Dua hari lalu, Wiratmaja mengatakan tidak ada kenaikan harga BBM jenis Solar bersubsidi hingga akhir tahun.
Meskipun, ada rencana mengurangi alokasi dana subsidi Solar dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016. Alasannya, harga minyak dunia saat ini masih rendah. (Pemerintah Janjikan Harga Solar Tak Naik Hingga Akhir Tahun).
Menurutnya, harga minyak dunia jenis Brent tetap antara US$ 50 dan 55 per barel, sementara harga minyak Indonesia (ICP) US$ 5 di bawah itu. Dengan perhitungan tersebut, tidak ada perubahan harga eceran Solar. “Tidak akan naik sampai Desember 2016,” kata Wiratmaja.