Stok Pangan Melimpah, Tapi Harganya Naik

Safrezi Fitra
8 Juni 2016, 11:47
Inflasi
KATADATA | Arief Kamaludin

Mengatasi hal ini Amran bersama Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno secara langsung menemui produsen minyak goreng. Para produsen sepakat menurunkan harga hingga 5,5 persen secara nasional. (Baca: Harga Pangan Naik Jelang Puasa, Inflasi Mei 0,24 Persen)

Komoditas lain yang produksinya sudah mampu ekspor adalah daging ayam. Bulan ini stok daging ayam mencapai 256.000 ton, sedangkan kebutuhannya hanya 112.000 ton. Telur ayam stoknya 261.000, kebutuhannya 131.000 ton. “Kami kerjasama dengan produsen, secara bersama-sama akan melakukan operasi pasar besar-besaran,” kata Amran

Sementara untuk mengatasi lonjakan harga komoditas pangan yang defisit, yakni daging sapi dan gula, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan impor. Pada sidang kabinet paripurna kemarin, Amran sudah menjelaskan bahwa harga gula dunia memang sedang tinggi. Hal ini berdampak pada harga gula di dalam negeri yang kebutuhannya masih defisit dan masih impor.

Pemerintah telah menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengimpor sebanyak 160.000 ton. Kemudian BUMN produsen gula yakni PT Perkebunan Nusantara (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) untuk memasok gula sebanyak 381.000 ton bulan ini. (Baca Infografik: Impor Pangan Jalan Pintas Tekan Harga)

Untuk daging sapi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan impor sebanyak 27.000 ton kepada Bulog dan BUMN lainnya. Izin impor ini juga diberikan kepada perusahaan swasta sebanyak 23.200 ton, dengan harapan dapat meningkatkan pasokan dan menurunkan harga.

Meski pasokannya melimpah, harga semua komoditas pangan ini tetap saja masih tinggi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui hingga pekan pertama puasa, harga daging sapi masih tinggi. Padahal pemerintah sudah mengupayakan penurunan, seperti memotong rantai pasok dan operasi pasar.

“Sudah diupayakan, tapi sampai hari ini harganya masih tinggi. Tidak ada jalan lain, pasokannya harus ditambah. Apapun alasannya, seharusnya harga sudah bergerak turun,” ujar Darmin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...