Medco Dapat Perpanjangan Kontrak Blok Lematang

Arnold Sirait
6 April 2016, 15:18
Medco Energi
Arief Kamaludin|KATADATA
Medco Energi

Dalam kontrak baru tersebut, Djoko mengatakan ada beberapa perubahan, salah satunya mengenai bagi hasil antara pemerintah dan kontraktor. Setelah kontrak berakhir 2017, bagi hasil pemerintah yang didapat meningkat. “Pokoknya bagian negara jadi lebih besar dari sebelumnya. Kalau tidak salah dari 80 persen untuk pemerintah dan 20 persen untuk kontraktor, porsi negara menjadi 85 persen,” kata dia kepada Katadata, Rabu (6/4). (Baca: Akuisisi Blok Lematang, Pendapatan Medco Bisa Bertambah Rp 375 Miliar)

Data Kementerian ESDM menyebutkan cadangan gas yang ada di Blok Lematang sebesar 123,38 bscf. Sementara cadangan minyaknya 36 mtsb. Blok ini dioperatori oleh Medco. Awalnya, Medco memiliki hak pengelolaan Blok Lematang sebesar 51,1176 persen, 25,8824 persen oleh Lundin Lematang BV, dan sisanya oleh Lematang E&P Ltd 23 persen.  

Tapi, pada 8 Oktober 2015, Medco menandatangani Share Sale and Purchase Agreement (SSPA) dengan Lundin Petroleum AB, untuk mengakuisisi 100 persen saham salah satu anak perusahaannya, Lundin Indonesia Holding BV. Selain Lematang, Lundin Indonesia Holding BV juga memiliki 60% dan 100% hak di dua blok eksplorasi, masing-masing yaitu South Sokang dan Cendrawasih VII. Transaksi ini masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Indonesia.

Berdasarkan data Laporan keuangan Medco Lematang (Lapangan Singa), produksi selama 2015 turun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2015, di blok tersebut, Medco hanya menghasilkan 2215 MBOE. Padahal 2014, produksi bisa mencapai 3203 MBOE. (Baca: Teken Kontrak Konstruksi US$ 240 Juta, Medco Mulai Garap Blok A)

Sementara itu Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro tidak mau banyak berkomentar mengenai perpanjangan kontrak Blok Lematang. Dia hanya membenarkan ikhwal perpanjangan kontrak blok tersebut. "Sudah diberikan,” kata dia kepada Katadata, Rabu (6/4).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...