Pertamina Dapat Tugas Garap Infrastruktur Hilir di Indonesia

Arnold Sirait
25 Februari 2016, 20:14
Kilang depot pengisian LPG di Tanjung Priok, Jakarta
Arief Kamaludin|KATADATA
Kilang depot pengisian LPG di Tanjung Priok, Jakarta

Sementara untuk proyek pembangunan terminal elpiji menghabiskan dana Rp 870 miliar. Total kapasitasnya 6.000 metrik ton (mt). Lokasinya di Jayapura dengan kapasitas 2.000 mt, Wayame 2.000 mt, Tenau (Kupang) 1.000 mt, dan Bima 1.000 mt. Dengan pembangunan infrastruktur tersebut, Wianda berharap tidak ada lagi gangguan pasokan elpiji akibat gangguan cuaca atau hal lainnya, terutama di Indonesia bagian timur. 

(Baca: Pemerintah Bangun Infrastruktur Elpiji di Papua)

Selain penugasan dari pemerintah, Pertamina akan membangun infrastruktur hilir lainnya dari kas perusahaan. Nilainya investasinya sekitar US$ 638 juta. Ada tujuh proyek yang akan digarap oleh Pertamina. Lima proyek merupakan proyek lanjutan (carry over) dari tahun sebelumnya. Kelima proyek tersebut yakni pengembangan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Sambu, pembangunan terminal elpiji di Jawa Barat, Padang, Bali, dan revitalisasi terminal elpiji di Arun.

Terminal BBM di Pulau Sambu memiliki kapasitas 150.000 kiloliter. Proyek ini diperkirakan akan beroperasi pada triwulan III 2016. Nilai investasinya mencapai US$ 103 juta. Sementara untuk pembangunan terminal elpiji di Jabar kapasitasnya US$ 88.000 metric ton (mt), dan investasinya mencapai US$ 215 juta. Proyek ini rencananya akan selesai 2019. Proyek pembangunan terminal elpiji di Padang ditargetkan selesai 2018. Kapasitasnya 3.000 mt, investasinya sekitar US$ 17 juta.  Pembangunan terminal elpiji di Bali memiliki kapasitas 3.000 mt dengan investasi US$ 15 juta. Proyek ini diperkirakan akan selesai 2018. Untuk revitalisasi elpiji di Arun kapasitasnya 88.000 mt dengan investasi US$ 40 juta. Proyek ini diperkirakan selesai 2017.

(Baca: BUMN Lintas Sektoral Bersinergi Garap Proyek Infrastruktur Energi)

Selain proyek lanjutan (carry over), Pertamina juga memiliki rencana pengembangan infrastruktur hilir migas di Jawa Timur dan Bontang. Di Jawa Timur, Pertamina akan membangun terminal elpiji dengan kapasitas 88.000 mt dengan investasi US$ 227 juta. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada 2020. Sedangkan untuk pembangunan terminal elpiji di Bontang menghabiskan dana sekitar US$ 20 juta. Kapasitasnya mencapai 100.000 mt dan akan selesai 2018.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...