Ledakan Corona di Singapura yang Dipicu Padatnya Asrama Pekerja Asing

Ameidyo Daud Nasution
20 April 2020, 13:41
singapura, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/MINISTRY OF MANPOWER SINGAPORE/Handout//hp/cf
Para pekerja melakukan tindakan "social distancing" saat mereka mengantri makan siang di asrama Westlite saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Singapura, Jumat (10/4/2020).

“Menjaga mereka dalam kondisi seperti itu menciptakan kerentanan sistemik. Tidak hanya pandemi (Covid-19), tapi wabah skala kecil seperti tuberkulosis (bisa muncul),” kata James dilansir dari BBC.

Kondisi ini juga disampaikan seorang pekerja konstruksi asal India yang bernama Raja. Pria 29 tahun itu mengatakan asrama yang dihuninya berisi 200 orang dan hanya memiliki 20 kamar mandi terpisah. Raja juga telah menghabiskan dua pekan isolasi bersama 15 orang dalam satu ruangan. “Kebersihannya tidak begitu baik,” kata Raja kepada Financial Times.

Padahal Singapura telah mengeluarkan kebijakan yang dinamakan ‘Pemutus Arus’ guna mencegah penyebaran corona lebih luas lagi. Warga hanya dibolehkan keluar dari tempat tinggal untuk 10 kegiatan penting seperti berbelanja bahan pokok hingga mencari bantuan medis.

Sadar kecolongan dari masalah lain, Menteri Tenaga Kerja Singapura Josephine Teo berjanji akan meningkatkan kualitas asrama pekerja migran.  Ini bukan saja demi kesehatan buruh semata, namun untuk kepentingan masyarakat Singapura sendiri ke depannya.

“Kita harus mau menerima standar tinggi akan datang dengan biaya tinggi,” kata Teo dilansir dari Bloomberg.

(Baca: Singapura Targetkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dimulai Agustus )

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...