Harga Minyak Melemah, Dipengaruhi Lonjakan Stok Minyak AS

Image title
11 Juni 2020, 08:07
Ilustrasi, pengobaran mintak lepas pantai. Harga minyak melemah didorong oleh kekhawatiran pelaku pasar terkait tingginya persediaan minyak Amerika Serikat (AS) menghambat pulihnya permintaan.
Katadata
Ilustrasi, pengobaran mintak lepas pantai. Harga minyak melemah didorong oleh kekhawatiran pelaku pasar terkait tingginya persediaan minyak Amerika Serikat (AS) menghambat pulihnya permintaan.

Peningkatan stok AS ini telah melebihi harapan analis, selain itu kebijakan impor dari Arab Saudi juga dilaporkan mencapai 1,5 juta barel per hari. Adapun, selama perang harga antara Arab Saudi dan Rusia pada Maret dan April 2020, Arab Saudi meningkatkan ekspor.

Minyak jenis Brent sendiri harganya telah naik lebih dari dua kali lipat sejak jatuh ke level terendah 21 tahun di bawah US$ 16 pada April 2020. Tetapi beberapa analis berpikir harga telah naik terlalu jauh dengan pandemi yang masih memangkas permintaan.

"Faktor makro yang telah mendukung kompleks energi selama lebih dari sebulan dapat mereda secara signifikan karena kenaikan kuat dalam ekuitas mulai tampak terlalu matang," Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, Jim Ritterbusch dalam sebuah laporan.

Sebelumnya, harga minyak sudah menikmati tren kenaikan selama beberapa hari berkat komitmen negara-negara produsen minyak atau OPEC memperpanjang pemangkasan produksinya.

Harga minyak juga ditopang oleh harapan membaiknya permintaan seiring dengan pelonggaran kebijakan karantina wilayah atau lockdown di beberapa negara. Namun, peningkatan stok dari AS yang tergolong signifikan mengaburkan optimisme tersebut.

Pasalnya, permintaan tidak akan langsung pulih seperti sebelum pandemi, namun bertahap. Di sisi lain, meski OPEC memangkas produksi, stok minyak mentah global masih tergolong tinggi.

(Baca: OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Indonesia Mei 2020 Naik 24,24%)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...