Perkuat Subholding Gas, PGN Luncurkan 7 Program Gasifikasi Nasional

Image title
16 Juni 2020, 15:18
PGN, subholding gas, subholding pertamina, infrastruktur
Katadata
Ilustrasi, seorang pekerja memeriksa pipa gas. PT Perusahaan Gas Negara Tbk meluncurkan tujuh program gasifikasi untuk memperkuat posisi subholding gas Pertamina.

PGN sebagai subholding gas saat ini mengelola infrastruktur gas bumi secara terintegrasi dengan melaksanakan seluruh proses bisnis hilir gas bumi, mulai dari pengadaan pasokan gas bumi dari sumber domestik maupun internasional, dan disalurkan kepada seluruh segmen pengguna akhir rumah tangga, pelanggan kecil, transporasi (SPBG), pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkitan listrik.

Lebih lanjut, PGN menyebut produksi gas bumi di Indonesia dari 2015-2017 rata-rata mencapai 2,9 TCF per tahun. Sekitar 60% dari produksi tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sisanya diekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa.

Sesuai dengan data dari BP Energy Oulook 2019, reserve to production ratio untuk cadangan gas bumi Indonesia cukup untuk periode 37,7 tahun. Kemampuan produksi gas bumi Indonesia sebesar 73,2 mfc, sedangkan laju konsumsi gas bumi Indonesia per tahun sebesar 39,0 mfc.

Kondisi itu masih jauh di bawah kemampuan produksi gas bumi Indonesia. Apalagi dari total produksi 2,9 TCF per tahun, PGN hanya menyalurkan sekitar 0,31 TCF per tahun atau 11%. Artinya, peluang-peluang ke depan masih terbuka luas dalam hal pembangunan infrastruktur maupun pemenuhan gas bumi.

Dengan peluang tersebut, PGN menyatakan peran agregator gas dapat mengonsolidasi seluruh sumber gas bagi seluruh pengguna secara berkelanjutan, menjamin distribusi gas ke seluruh wilayah, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, masalah pasokan gas dapat teratasi.

Di sisi lain, peran agregator dapat menyeragamkan harga pada pengguna akhir, yang mana harga gas di hulu maupun biaya infrastruktur bervariasi. Dengan adanya peran agregator, diharapkan mampu menciptakan kondisi yang menjamin keekonomian produksi gas di hulu dan memenuhi kebutuhan gas dengan harga yang kompetitif dan relatif stabil bagi seluruh pengguna hilir.

Dengan adanya agregator gas, PGN mengklaim percepatan pengembangan infrastruktur dan pasar-pasar baru akan menjadi lebih feasible karena keekonomiannya ditopang oleh infrastruktur eksisting. Selain itu, keberadaan agregator gas dapat membuat harga jual gas di seluruh wilayah Indonesia lebih merata dan berkeadilan.

“Kami yakin PGN dapat terus berkembang dan memantapkan peran sebagai subholding gas serta cita-cita sebagai aggregator dan bagian dari keluarga besar Holding BUMN Migas yang dapat memberikan energi baik bagi pembangunan bangsa dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Suko.

Hingga saat ini, PGN telah mengelola 96% persen infrastruktur gas bumi dan 92% pangsa pasar kegiatan niaga gas bumi. PGN tercatat telah melayani lebih dari 390.400 pelanggan di berbagai wilayah dari Aceh sampai Papua dengan panjang pipa lebih dari 10.100 km, fnfrastruktur LNG dan regasifikasi, infrastruktur CNG dan moda transportasi gas lainnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...