Harga Minyak Melemah di Tengah Menurunnya Stok AS dan Kesepakatan OPEC
Meskipun ada kesepakatan resmi OPEC +, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pengurangan produksi pada Agustus dan September akan mencapai 8,1 juta-8,3 juta barel per hari atau lebih tinggi dari target.
Ini dikarenakan, anggota kelompok yang memiliki kelebihan produksi awal tahun akan mengimbangi pasokan dengan melakukan pemangkasan tambahan untuk periode Agustus-September.
(Baca: Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat, Harga Minyak Tergelincir 1%)
Namun, harga minyak diperkirakan akan tetap statis karena kenaikan minyak mentah yang diproses oleh kilang akan mengimbangi kenaikan volume pasokan, menurut laporan Rystad Energy.
"Kami mencatat harga harus stabil pada sisa tahun 2020, karena setiap kenaikan akan berdampak pada margin penyulingan yang sudah pulih dan paling dibutuhkan dalam operasional kilang," katanya.
Di tempat lain, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional Fatih Birol mengatakan pasar minyak global perlahan-lahan mulai menemukan titik keseimbangan setelah terguncang akibat lockdown dengan rentang harga di level US$ 40 per barel dalam beberapa bulan mendatang.