Nadiem Akan Buka Sekolah di Luar Zona Hijau untuk Belajar Tatap Muka
"Selain itu, mereka yang memiliki riyawat perjalanan dari zona kuning, oranye dan merah atau riwayat kontak dengan orang yang positif Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari," ujar Reisa di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (4/7).
Keenam, menyusun kesepakatan bersama di komite sekolah untuk memulai pembelajaran tatap muka. Ketujuh, orang tua atau wali murid harus memeriksa kondisi kesehatan anak sehingga mereka siap untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Jangan memaksa. Pastikan (anak) siap secara fisik, mental, lahir dan batin," ujar dia.
Reisa juga mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pembelajaran secara online tetap optimal, di antaranya, siswa dan guru harus bergembira dan tidak stres.
Selain itu, semua pihak, baik guru dan siswa harus dipastikan telah paham terkait cara operasi alat atau teknologi yang digunakan.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menyebabkan kegiatan belajar dan mengajar dari rumah yang dibantu dengan alat digital. Setidaknya terdapat 4.183.591 guru/dosen yang mengajar melalui metode pembelajaran jarak jauh.
Para guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiah paling banyak mengajar dari rumah. Jumlahnya mencapai 1.702.377 guru. Kemudian pengajar Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah diikuti dengan 895.799 guru. Pembelajaran jarak jauh menekankan pada tatap muka virtual antara pengajar dengan murid.