Mengapa Wajib Rapid Test untuk Penumpang Pesawat Perlu Dicabut?

Image title
14 Agustus 2020, 21:56
Ilustrasi, calon penumpang pesawat menyerahkan dokumen hasil rapid test kepada petugas bandara. Pengamat penerbangan meminta pemerintah mencabut syarat rapid test karena menilai pesawat jauh lebih aman dari penyebaran virus corona dibanding moda transport
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi, calon penumpang pesawat menyerahkan dokumen hasil rapid test kepada petugas bandara. Pengamat penerbangan meminta pemerintah mencabut syarat rapid test karena menilai pesawat jauh lebih aman dari penyebaran virus corona dibanding moda transportasi lain.

"Hal yang terpenting dalam penerbangan untuk menekan risiko penularan yakni melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat," ujar Denon.

Ia pun meminta agar pemerintah menghapuskan syarat rapid test bagi penumpang pesawat, untuk menyelamatkan industri penerbangan dan memberikan kepercayaan bagi penumpang.

Sebagai informasi, industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang menderita kerugian terbesar akibat pandemi corona. Asosiasi Transportasi Udara Internasional atau International Air Transport Association (IATA) memproyeksi kerugian yang dialami maskapai penerbangan global tahun ini mencapai US$ 84 miliar.

Pasalnya, hingga kini masih banyak armada pesawat dari maskapai penerbangan global yang terparkir sehingga kinerja pendapatan pun akan menurun tajam dibandingkan 2019. IATA memprediksi pendapatan maskapai penerbangan global tahun ini turun menjadi US$ 419 miliar.

"Pemulihan pun tidak akan bisa cepat, dengan perkiraan tahun depan sektor penerbangan global masih mencatatkan kerugian US$ 15,8 miliar," kata Direktur Jenderal IATA Alexandre de Juniac, dilansir dari Reuters, Selasa (9/6).

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...