Tingkat Positif Covid-19 di RI Tiga Kali Lipat Lampaui Rekomendasi WHO

Dimas Jarot Bayu
2 September 2020, 21:49
Ilustrasi, petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test). Satgas Penanganan Covid-19 mencatat tingkat positif virus corona Indonesia tiga kali lipat di atas rekomendasi WHO.
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/hp.
Ilustrasi, petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test). Satgas Penanganan Covid-19 mencatat tingkat positif virus corona Indonesia tiga kali lipat di atas rekomendasi WHO.

Tingkat positif (positivity rate) virus corona atau Covid-19 Indonesia terus mengalami peningkatan selama tiga bulan terakhir. Bahkan, persentasenya mencapai tiga kali lipat daripada yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 5%.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan tingkat positif virus corona Indonesia meningkat pada Juni 2020 menjadi 11,71% dari sebelumnya 10,81% pada Mei 2020. Level ini terus meningkat menjadi 14,29% pada Juli 2020 dan 15,43% pada Agustus 2020.

"Tingkat positif Covid-19 Indonesia sempat mencapai titik maksimum sebesar 25,25% pada 30 Agustus 2020," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9).

Tingginya tingkat positif Covid-19 saat ini menurutnya menjadi tantangan besar besar bagi Indonesia untuk menguranginya, setidaknya hingga mencapai level yang menjadi rekomendasi WHO yaitu 5%.

Untuk menekan tingkat positif virus corona ini, Wiku menilai perlu adanya mitigasi yang presisi dan cepat, diiringi dengan peningkatan kapasitas tes Covid-19 di laboratorium. Hal lain yang diperlukan adalah penelusuran kasus positif dan kontak eratnya secara masif.

"Ini adalah kunci untuk menekan tingkat positivitas secara nasional," ujarnya.

Meski tingkat positif Covid-19 tercatat terus meningkat, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat persentase kasus aktif virus corona di Indonesia terus menurun. Pada April 2020 persentase kasus aktif Covid-19 tercatat sebesar 81,57% dari sebelumnya 91,26% pada Maret 2020.

Kemudian, persentase kasus aktif corona kembali menurun menjadi 71,53% pada Mei 2020 dan 57,25% pada Juni 2020. Angkanya kembali turun menjadi 44,02% pada Juli 2020 dan secara signifikan turun menjadi 23,64% pada Agustus 2020.

Selain persentase kasus aktif yang terus menurun, Indonesia juga mencatatkan penurunan tingkat kematian akibat Covid-19 meski di awal pandemi angkanya sempat meningkat. Wiku menjabarkan pada April 2020 tingkat kematian Covid-19 Indonesia tercatat sebesar 8,64%, naik dari sebelumnya 4,89% pada Maret 2020.

Namun, levelnya terus turun menjadi 6,68% pada Mei 2020 dan 5,56% pada Juni 2020. Kemudian, pada Juli 2020 kembali turun menjadi 4,81% dan pada Agustus 2020 menjadi 4,47%.

Sementara itu, tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 tercatat terus meningkat setiap bulannya. Pada Maret 2020, tingkat kesembuhan pasien virus corona Indonesia hanya sebesar 3,84%. Namun, pada April 2020 persentase kesembuhan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 9,79%.

Persentase kesembuhan pasien Covid-19 melonjak menjadi 21,97% pada Mei 2020 dan 37,19% pada Juni 2020. Kemudian, pada Juli 2020 persentasenya meningkat menjadi 49,4% dan pada Agustus 2020 melonjak menjadi 67,04%.

"Ini harus dijaga bahkan ditingkatkan, sehingga tingkat kesembuhan di Indonesia terus meningkat dan di atas rata-rata dunia," ujar Wiku.

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...