Garuda Pakai HEPA Filter & Tes Kru Kabin Demi Cegah Corona di Pesawat
Garuda Indonesia juga menerapkan protokol jaga jarak. Untuk kelas ekonomi, kursi tengah dari tiap baris dikosongkan. Sedangkan kelas bisnis hanya boleh di isi satu orang dari dua kursi dalam satu baris. Namun, penerapan jaga jarak tidak dilakukan jika penumpang merupakan satu keluarga dengan alamat yang sama.
Untuk para penumpang, maskapai pelat merah itu mewajibkan penggunaan masker selama di pesawat. Pihaknya tak akan segan menegur penumpang yang tidak menggunakan masker.
"Kadang ada penumpang yang tidak terima waktu kami ingatkan pakai masker. Namun, awak kabin kami tetap ngotot ingatkan karena pakai masker itu kan bukan untuk si pemakai masker saja, tetapi untuk yang lain juga,” ujar Irfan.
Konsekuensi dari kebijakan tersebut yaitu tidak adanya layanan makanan agar penumpang tidak membuka maskernya. Selain itu, layanan bahan bacaan berupa koran atau majalah juga ditiadakan agar tidak terjadi penularan virus corona antar penumpang.
Dengan seluruh protokol tersebut, Irfan berharap masyarakat bisa merasa aman dan kembali menggunakan maskapai Garuda Indonesia untuk bepergian. Sehingga bisnis perusahaan dapat pulih kembali.
Pasalnya, bisnis maskapai penerbangan itu terpuruk sejak pandemi. Perusahaan biasanya bisa mengoperasikan sekitar 500 pesawat setiap hari. Namun, saat ini hanya bisa mengoperasikan 20-30 pesawat per hari.
"Membangun persepsi positif menjadi yang paling utama untuk membuat masyarakat kembali menggunakan jasa penerbangan," ujarnya. Garuda Indonesia pun menjadi satu dari 20 maskapai penerbangan dengan protokol Kesehatan terbaik dunia versi Safe Travel Barometer
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan