Luhut Ingin Pelabuhan Patimban Turunkan Biaya Logistik di 4 Provinsi

Image title
28 November 2020, 15:17
Luhut Binsar Pandjaitan, Pelabuhan, Pelabuhan Patimban, Infrastruktur, Kementerian Perhubungan, ASEAN, Daya Saing.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Ilustrasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (15/11/2020). Pelabuhan Patimban yang akan beroperasi bulan depan diharapkan dapat mengurai kepadatan trafik di pelabuhan Tanjung Priok.

Karena waktu tempuh dari kawasan industri di Jawa Barat ke  pelabuhan tersebut saat ini mencapai 4-5 jam.  Adanya pelabuhan dan akses tol waktu tempuh diperkirakan  bisa mencapai 1 jam sehingga biaya transportasi akan lebih murah. 

DAMPAK RCEP TERHADAP EKSPOR INDONESIA
DAMPAK RCEP TERHADAP EKSPOR INDONESIA (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)

Senada, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengatakan, Patimban menjadi solusi dalam pengembangan ekonomi dan menekan biaya logistik di Indonesia. “Mudah-mudahan dengan adanya pelabuhan Patimban, Indonesia bisa bersaing dengan pangsa pasar logistik dunia,” katanya.

Sementara itu Ketua Umum DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, dengan beroperasinya pelabuhan baru ini dapat menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Utilasi truk kontainer pun meningkat dengan menyingkatkan jarak tempuh dari industri manufaktur ke pelabuhan.

Meski demikian, pembangunan Patimban perlu diimbangi dengan upaya peningkatan iklim usaha agar bisa terhubung dengan terminal. Termasuk menaikkan volume ekspor impor sehingga mendapat kontribusi yang signifikan. 

Oleh karena itu dia mendorong pembangunan depo container di kawasan Rebana Metropolitan (Cirebon, Subang, Majalengka) pun segera dilakukan. Depo container harus dibangun dengan jarak tempuh yang singkat dengan gateway Patimban.

 “Jangan sampai kasusnya terjadi seperti di Kuala Tanjung, dimana akses depo containernya itu jauh diakses,” kata dia.

Ia juga menekankan, pembangunan Patimban dan kawasan industri harus memberi dayaguna bagi penduduk sekitar. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pun perlu ditumbuhkan agar menjadi penunjang bagi industri besar lainnya.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...