Tarik-menarik Kepentingan Bisnis dalam Cuti Bersama Akhir Tahun

Rizky Alika
1 Desember 2020, 09:58
Pekerja pariwisata melayani wisatawan yang mengunjungi kawasan Tanjung Benoa, Badung, Bali, Sabtu (7/11/2020). Menurut data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, perekonomian Bali pada triwulan III tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 1,66 p
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Pekerja pariwisata melayani wisatawan yang mengunjungi kawasan Tanjung Benoa, Badung, Bali, Sabtu (7/11/2020). Menurut data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, perekonomian Bali pada triwulan III tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 1,66 persen dibandingkan triwulan sebelumnya dan diperkirakan akan berlanjut pada triwulan IV 2020 seiring dengan perkiraan membaiknya kondisi pariwisata khususnya kunjungan wisatawan domestik ke Pulau Dewata.

Kebutuhan Industri Pariwisata

Harapan berbeda akan libur panjang di akhir tahun datang dari para pelaku usaha wisata. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, wisatawan domestik umumnya akan meningkat saat libur Lebaran, libur sekolah, serta libur Natal dan tahun baru.

"Jadi harapan kami bisa jadi pupus. Masuk Januari sudah low season lagi," kata Maulana saat dihubungi Katadata, Kamis (26/11).

Menurutnya, okupansi hotel selama sembilan bulan belakangan sudah rendah. Dia khawatir jika cuti bersama dipangkas, kondisi ini akan berlanjut hingga Januari bahkan April 2021.

Oleh karena itu, ia khawatir pengusaha hotel yang dapat bertahan selama pandemi ini jumlahnya tidak besar. Maulana pun menyebutkan, lonjakan okupansi kerap terjadi saat libur panjang.

Bercermin pada libur panjang saat Agustus dan Oktober lalu, okupansi hotel mengalami peningkatan sebesar 5% dari rata-rata tingkat keterisian. Meski demikian, pengusaha menganggap kenaikan tersebut dinilai kecil. Sebagai perbandingan, sepanjang 2019 lalu, tingkat okupansi hotel yang paling rendah hanya sebesar 40%. "Itu pun hanya berlangsung satu bulan," ujar Maulana.

Dengan kondisi tersebut, dia khawatir Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan dapat kembali meningkat. Hal ini disebabkan karena rendahnya okupansi yang berlangsung dalam jangka waktu lama.

Melansir dari Antara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan para pelaku usaha sektor pariwisata sangat berharap banyak dari momentum libur akhir tahun ini. Menurutnya, tingkat pemesanan sejumlah hotel di Bali, khususnya Benoa, telah mencapai 80% hingga Desember mendatang.

Sementara, pemesanan hotel di Nusa Dua sudah mencapai sekitar 40% dan akan terus meningkat. "Artinya pariwisata kita sebetulnya sangat menjanjikan, tapi memang para pelaku pariwisata sangat betul-betul berharap dengan liburan akhir tahun ini," kata dia dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta, Jumat (27/11).

Salah satu pendiri PT Net Mediatama Televisi itu menyebutkan, Muhadjir telah menghubunginya terkait libur akhir tahun ini. Muhadjir pun berharap, sektor pariwisata dapat terbantu dengan libur akhir tahun tersebut.

"Beliau juga ke Bali dan dia berharap betul pariwisata bisa terbantu pada akhir tahun ini karena booking-an banyak. Ini butuh bantuan Pak Luhut agar ada kesempatan pariwisata bangkit," kata dia dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Berikut adalah Databoks terkait dengan dampak Covid-19 terhadap berbagai sektor industri:

Di sisi lain, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, pengurangan cuti bersama bisa saja memutus rantai Covid-19 dari kerumunan masyarakat.

Bagaimanapun, ia menilai penularan virus corona bisa tetap terjadi meski ada pengurangan libur panjang di akhir tahun. "Bukan tiadakan libur karena penularan bisa terjadi kapan saja," katanya.

Hal terpenting yang harus dilakukan, lanjut dia, ialah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap virus corona. Sebab, pencegahan penularan sulit dilakukan jika masih ada masyarakat yang tidak percaya terhadap keberadaan Covid-19.

Di sisi lain, ia menilai perlunya peningkatan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan pengobatan (treatment). Kemudian, perlu dipastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan dengan baik. "Selama bisa putuskan rantai penularan, maka bisa putuskan pandemi," ujar Amin.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...