Vaksinasi Covid-19 Menanti Lampu Hijau dari BPOM

Rizky Alika
8 Desember 2020, 06:00
bpom, vaksin corona, covid-19
ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp.
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari BPOM dan Bio Farma.

Penny menjelaskan, ada standarisasi yang harus dicapai dalam sebuah vaksin. Standar tersebut seperti apakah antivirus efektif dalam meningkatkan antibodi sehingga dapat menetralisir virus.

Perlu Independen dan Cermat

Dengan kondisi saat ini, Dicky berharap BPOM dapat bersikap independen dan cermat dalam memberikan EUA. Sebab, vaksinasi Covid-19 dapat memberikan efek negatif bila izin diberikan terburu-buru.

"Bila tidak merencanakan dan mempersiapkan program vaksinasi dengan tepat, alih-alih bisa keluar dari situasi pandemi malah membuat endemi," ujar dia.

Dicky juga memberikan tiga masukan kepada pemerintah jika kekebalan bersama (herd immunity) ingin segera tercapai. Pertama, vaksin yang digunakan harus terbukti aman dan memiliki efektivitas yang optimal.

Kedua, angka reproduksi virus Covid-19 harus ditekan serendah mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan serta pengujian (testing), penelusuran (tracing), dan perawatan (treatment).

Vaksin Covid-19 Tiba di Tanah Air
Vaksin Covid-19 Tiba di Tanah Air (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.)

Adapun, angka reproduksi yang terkendali dapat tercermin dari positivity rate yang berada di bawah 5%. "Sedangkan kita masih di atas 10%," katanya.

Ketiga, vaksinasi Covid-19 harus diupayakan untuk mencakup hampir 100% dari total penduduk. Hal ini dinilai menjadi tantangan pemerintah lantaran masih ada masyarakat yang menolak vaksin.

Ia pun mengimbau, pemerintah untuk memperbaiki strategi komunikasi kepada masyarakat agar pengendalian Covid-19 serta program vaksinasi dapat berjalan dengan baik.

Sementara, Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, herd immunity dapat tercapai bila vaksinasi diberikan kepada 70-80% masyarakat. Namun, perlu dipastikan tingkat kemanjuran vaksin di atas 90%. "Seperti Sinovac, efficacy-nya baik," ujar dia.

Ia pun memperkirakan, herd immunity dapat tercapai bila vaksinasi turut menjangkau kelompok anak-anak. Oleh sebab itu, Miko berharap pemerintah dapat mematok harga vaksin dengan harga terjangkau.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...