Ombudsman Periksa Mekanisme Kebijakan Impor 1 Juta Ton Beras

Rizky Alika
24 Maret 2021, 19:00
impor beras, ombudsman, satu juta ton beras
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/aww
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). Ombudsman RI ikut periksa mekanisme impor satu juta beras.

Sedangkan stok beras di PIBC masih 3.300 sampai 3.500 ton per hari atauu di atas angka aman tiga ribu ton per hari. "Jadi Ombudsman menilai stok beras nasional relatif aman dan tidak pelru impor dalam waktu dekat," katanya.

Adapun pemerintah belum merespons rencana Ombudsman masuk meneliti impor beras ini. Telpon dan pesan singkat Katadata.co.id ke Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi, hingga Deuti Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud belum direspons.

Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengaku tidak mengetahui keputusan impor lantaran tidak dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas).

"Kami diberi penugasan tiba-tiba untuk laksanakan impor," kata pria yang biasa disapa Buwas itu dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Legislasi DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/3).

Senada dengan Buwas, Kepala BPS Suhariyanto juga mengaku tidak diajak membahas rencana impor beras. Ia mengakui potensi cuaca buruk yang bisa berdampak pada penurunan produksi.

Meski demikian, potensi puso tidak seburuk yang diperkirakan. Oleh sebab itu Suhariyanto menilai impor belum perlu dilakukan apalagi harga beras amat stabil dua tahun belakangan.

Adapun Muhammad Lutfi mengatakan keputusan impor beras telah diputuskan pada tingkat rapat kabinet saat ia belum menjabat sebagai menteri. Rapat tersebut setingkat lebih tinggi dari rapat koordinasi (rakor) yang digelar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian.

"Sudah ada notulen rapat di tingkat kabinet yang putuskan bahwa Bulog untuk 2021 itu mesti punya cadangan iron stock, salah satunya pengadaaan 500 ribu bisa dari impor," kata Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (22/3).

Oleh karena itu, ia menghitung ketersediaan cadangan beras pemerintah yang berada di Bulog. Iron stock Bulog harus berkisar 1 juta-1,5 juta ton agar leluasa mengucurkan bantuan jika terjadi bencana maupun untuk intervensi pasar.

Namun, stok beras Bulog saat ini hanya sebanyak 800 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 270 ribu ton beras merupakan beras bekas impor 2018 lalu yang telah mengalami penurunan mutu.

Dengan demikian, stok beras layak konsumsi di gudang Bulog sekarang hanya sekitar 500 ribu ton. Stok tersebut merupakan yang terendah dalam sejarah Bulog. "Dengan stok 500 ribu ton, pemerintah bisa dipojokkan oleh pedagang dan spekulan. Kalau harga naik, saya juga yang salah," kata Lutfi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...