Kicak, Takjil Lawas dari Yogyakarta

Image title
12 April 2021, 16:06
WAJAH BARU TUGU PAL PUTIH
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.

Walaupun bungkus kicak cukup sederhana tetapi rasanya tak sesederhana bungkusnya. Manisnya Kicak ketika menyentuh lidah menjadi sensasi kelezatan tersendiri. Kuliner ini merupakan jajanan legendaris yang mulai terkenal sejak 1970-an. Kala itu tepat dengan momen dibukanya Pasar Ramadan Kauman. Lama kelamaan, makin banyak masyarakat Kauman yang berdagang kicak ketika ramadan datang.

 

Jauh sebelum kicak ramai dijual di Pasar Ramadan Kauman, sebenarnya sudah ada warga Kauman yang berjualan Kicak yaitu Mbah Wono. Di warungnya yang terbuat dari bilik anyaman bambu, Mba Wono berjualan sudah puluhan tahun. Ketika usianya menginjak 84 tahun pada 2014, Mbah Wono meninggal lantas usaha kuliner kicak dilanjutkan anak cucunya.

 

Peminat kicak Mbah Wono begitu banyak. Saking banyaknya, biasanya langsung habis begitu warungnya mulai berjualan, yakni sekitar pukul 14.00. Tidak ada satu jam berjualan, kicak sudah habis diserbu pelanggan.

 

Kesuksesan Mbah Wono dalam menjual kicak membuat banyak warga Kauman turut berjualan Kicak. Kicak yang dijual para warga pun lebih variatif. Salah satu variasi itu adalah adanya campuran dodol, ada pula yang dicampur pisang. Harganya pun bermacam-macam, sesuai variasi rasa yang diberikan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...