Jelang Sekolah Tatap Muka, Sosialisasi CTPS Makin Intensif

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
29 April 2021, 18:19
Plan Indonesia
Katadata

Terkait hal itu, kata Sri, yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan sarana air, sanitasi, kebersihan di sekolah, serta memastikan lingkungan sekolah yang aman, bersih dan sehat khususnya dalam pelaksanaan sekolah tatap muka di masa pandemi.

"Dalam kebijakan bersama 4 Menteri mengandung daftar periksa harus dipenuhi sekolah, yaitu hanya diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar periksa," kata dia.

Kriteria pemenuhan daftar periksa adalah ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan (toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, dan disinfektan); mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan; kesiapan menerapkan wajib masker; memiliki thermogun; memiliki pemetaan warga satuan pendidikan (terdapat komorbid tidak terkontrol, tidak memiliki akses transportasi yang aman, memiliki riwayat perjalanan dari daerah dengan tingkat risiko COVID-19 yang tinggi atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri), dan mendapatkan persetujuan komite sekolah/perwakilan orang tua/wali.

Sementara untuk prinsip dasar sarana CTPS, meliputi ketersediaan desain dengan opsi sarana yang mudah dipelihara, ukuran dan jumlah sarana disesuaikan dengan tinggi badan anak dan jumlah total pengguna sarana CTPS, penyediaan sarana air bersih, dan pemeliharaan dan lokasi sarana CTPS.

"Esensi pemicuan CTPS, perubahan prilaku. Praktik CPTS poin penting adalah mengubah perilaku, di masa depan kita hidup normal baru," kata Sri.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Umar mengatakan, penerapan cuci tangan pakai sabun sudah diterapkan di seluruh madrasah.

“CTPS bagi madrasah adalah suatu yang bernilai ibadah. Pelajaran agama awal di madrasah adalah bab tentang bersuci dalam Islam, suci bukan sekadar bersih tapi di atas bersih. Di semua madrasah telah disiapkan jeriken berisi air dan di sampingnya ada sabun,” kata Umar.

Water for Women Project Manager, Yayasan Plan International Indonesia, Silvia Anastasia Landa menyebut, panduan pemicuan CTPS melengkapi regulasi dan sarana yang sudah ada.

"Panduan ini fokus ke perubahan perilaku, metode pemicuan meningkatkan permintaan anak di sekolah bahwa CTPS penting sehingga mereka tergerak untuk melakukan CTPS. Diharapkan perubahan perilaku ini menetap dan berkelanjutan," katanya.

Ia menjelaskan, sanitasi total berbasis masyarakat yang berkesetaraan gender dan inklusi sosial (STBM GESI) juga menjadi perhatian Plan Indonesia. Berdasarkan fakta Indonesia yang menurut Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2014, angka disabilitas pada perempuan lebih tinggi. Sebesar 13 persen untuk perempuan dibandingkan 9 persen untuk laki-laki.

Selain itu, masih jarang bangunan umum dan kantor pemerintah yang sarana sanitasinya dapat diakses oleh kelompok disabilitas (Dr Didi Tarsidi, 22 November 2008). Intervensi STBM yang berkesetaraan gender dan inklusi sosial menghasilan 67 persen pengusaha sanitas yang mampu menyediakan akses sanitasi bagi penyandang disabilitas dan masyarat miskin (Plan Project Learning Event, 2016).

Halaman:
Editor: Doddy Rosadi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...