Cek Fakta: Apakah Vaksin Picu Lonjakan Kematian Pasien Covid-19?

Sorta Tobing
28 Juli 2021, 09:58
vaksin, covid-19, cek fakta, cek fakta vaksin
AstraZeneca
Ilustrasi vaksin Covid-19.

Mengingat saat ini jumlah orang yang positif Covid-19 terus naik begitupun dengan angka kematian akibat virus Corona.

"Jumlah yang positif naik yang meninggal pun naik, hal ini harus diteliti kembali," lanjutnya.

Infografik_Hoaks vaksin covid-19 tak efektif tanpa efek samping
Infografik_Hoaks vaksin covid-19 tak efektif tanpa efek samping (Katadata)

Penelusuran Fakta

Pertanyaan utama dalam pesan berantai itu adalah apa manfaat vaksin virus corona. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada awal Juni lalu mengatakan, fungsi vaksin untuk menangkal penularan dan mencegah orang menjadi sangat sakit ketika tertular virus corona. 

Keberadaan vaksin menjadi penting karena hingga kini pengobatan Covid-19 masih dalam tahap pengembangan. Tenaga medis hanya menangani pasien sesuai gejala. 

“Upaya terbaik menghindari penularan virus corona adalah dengan disiplin protokol kesehatan dan melakukan kegiatan vaksinasi apabila dimungkinkan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers pada 1 Juni 2021.

Situs Badan Organisasi Dunia atau WHO pun mengatakan vaksin Covid-19 terbukti aman dan efektif. Namun, seperti semua vaksin, kehadirannya dalam tubuh manusia tidak bisa sepenuhnya melindungi dari virus corona.

Semua vaksin virus corona yang disetujui WHO telah melalui uji klinis untuk menguji kualitas, kemanan, dan kemanjurannya. Agar mendapat persetujuan, vaksin tersebut harus memiliki tingkat kemanjuran minimal 50%. Pemantauan pun terus dilakukan setelah itu untuk melihat keamanan dan efektivitasnya. 

Vaksin, tulis WHO, menawarkan perlindungan yang kuat tapi membutuhkan waktu. Setiap penerima harus mengambil seluruh dosis vaksin yang diperlukan untuk membangun kekebalan penuh. 

Pada dosis pertama, perlindungannya parsial. Dosis kedua untuk meningkatkan perlindungan. Butuh waktu beberapa minggu sebelum vaksin memberikan proteksi maksimum setelah dosis kedua. 

Namun, vaksin tidak memberikan perlindungan penuh alias 100%. Setelah mendapat suntikan dan menunggu beberapa minggu setelah kekebalan terbentuk, masih ada kemungkinan penerima vaksin terinfeksi. Jadi, kasus orang terinfeksi virus corona meskipun telah mendapatkan vaksin penuh tetap akan terjadi. 

Lalu, apa fungsi vaksin? Vaksin adalah alat penting dalam merespon pandemi dan melindungi penerimanya dari gejala parah hingga kematian. Perlindungannya tidak semua. Para peneliti masih memerlukan riset lebih jauh tentang bagaimana vaksin dapat menghentikan infeksi dan penularan.

Karena itu, setelah divaksin setiap individu tetap harus mengambil tindakan pencegahan sederhana, seperti menjaga jarak fisik, memakai masker, menghindari keramaian, dan mencuci tangan. 

Lantas, bagaimana dengan efektivitas vaksin dengan munculnya varian baru? WHO menyebut vaksin terbukti efektif terhadap varian yang ada, terutama untuk mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian. Beberapa varian memang memiliki sedikit dampak pada kemampuan vaksin. 

Namun, kehadiran vaksin tetap efektif melawan varian baru karena respon imun luas yang ditimbulkan. Artinya, perubahan atau mutasi virus tidak mungkin membuat vaksin benar-benar tidak efektif. 

The New York Times pada 14 Juli 2021 pernah menuliskan soal ini. Varian Delta memang memicu wabah besar di seluruh dunia. Indonesia tidak sendirian. Asutralia, Jepang, Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat mengalami lonjakan kasus. 

Namun, negara dengan realisasi vaksinasi tinggi mengalami penurunan pasien gejala berat, jumlah rawat inap, dan kematian. Hal ini terjadi di Israel, Inggris, dan AS. Berdasarkan data Financial Times, tiga negara tersebut telah melakukan vaksinasi sekitar 50% dari target penduduknya. 

Kesimpulan

Vaksinasi tidak menyebabkan lonjakan kematian kasus Covid-19. Di beberapa negara yang program vaksinasinya berjalan baik, justru vaksin menurunkan angka pasien dengan gejala berat, jumlah rawat inap, dan kematian. 

Dengan seluruh cek fakta tersebut, dapat disimpulkan, isi pesan berantai tersebut adalah keliru.

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...