Pertempuran Surabaya, Bukti Nyata Kegigihan Mempertahankan Kemerdekaan

Siti Nur Aeni
23 Agustus 2021, 16:19
Hotel Majapahit salah satu saksi bisu Pertempuran Surabaya 10 November 1945.
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Hotel Majapahit salah satu saksi bisu Pertempuran Surabaya 10 November 1945.

Mayor kenderal tersebut kemudian mengeluarkan ultimatum yang mengharuskan pimpinan serta masyarakat Indonesia yang memiliki senjata  melapor dan menyimpan senjatanya pada tempat tertentu. Selain wajib lapor, masyarakat Indonesia juga diminta untuk menyerahkan diri dan mengangkat tangan di atas sampai batas ultimatum pada 10 November 1945 pukul enam pagi.

Tentu saja ultimatum tersebtu membuat masyarakat Surabaya marah dan menyebabkan pertempuran  selama tiga minggu. Adapun tokoh yang berjuang dalam pertempuran ini, antara lain Sutomo, KH Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah.

Dampak Pertempuran di Surabaya

Pertempuran selama tiga minggu menimbulkan dampak bagi bangsa Indonesia. Melansir dari tirto.id, peristiwa bersejarah ini memakan korban enam ribu hingga 16 ribu jiwa, sedangkan pihak sekutu hanya 600 hingga 2 ribu jiwa.

Banyak warga sipil yang tinggal di Surabaya akhirnya mengungsi ke daerah lain yang lebih aman. Hari ketika pertempuran Surabaya meletus kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Makna Hari Pahlawan

Hari Pahlawan tidak hanya menjadi pengingat akan peristiwa bersejarah tersebut, tapi juga menjadi  semangat bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga kemerdekaan RI. Di zaman modern, Hari Pahlawan bisa diisi dengan karya yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.

Saksi Bisu Pertempuran Surabaya

Selain diabadikan dalam peringatan Hari Pahlawan, pertempuran Surabaya juga terkenang dalam beberapa monumen atau bangunan yang menjadi saksi bisu dari pertempuran ini. Melansir dari m.liputan6.com, ada beberapa tempat di Kota Pahlawan yang menjadi saksi bisu pertempuran bersejarah ini.

1. Jembatan Merah

Jembatan ini dahulunya menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan Kalimas dengan Gedung Residensi Surabaya. Di sinilah salah satu lokasi pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.

2. Benteng Kedung Cowek

Tempat bersejarah lainnya yang sangat erat dengan pertempuran Surabaya yaitu Benteng Kedung Cowek. Benteng ini dahulunya merupakan tempat bertahan Tentara Keamanan Rakyat dan pasuran Sriwijaya.

3. Gedung Internatio Surabaya

Di lokasi gedung ini terjadi pertempuran sengit yang mengakibatkan tewasnya Brigjend Mallaby.  Dahulu, bangunan tersebut dikuasi oleh sekutu dan dijadikan sebagai markas tentara sekutu.

4. Hotel Majapahit

Hotel ini awalnya bernama Hotel Oranje, kemudian saat Jepang menjajah Indonesia  berubah nama menjadi Hotel Yamato. Di tempat inilah terjadi peristiwa yang melegenda, yakni perobekan bendara Belanda dan berkibarnya kembali Bendera Merah Putih di tempat tersebut.

Halaman:
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...